Network
JURNAL SOREANG – Pada 13 Oktober 2016, seluruh penduduk Thailand berduka ketika raja tercinta mereka, Bhumibol Adulyadej meninggal dunia pada pukul 15:52 dengan damai.
Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, sempat dirawat di rumah sakit Siriraj pada 3 Oktober untuk menjalani prosedur medis.
Selama menunggu kabar kesembuhan dari sang Raja, Bhumibol Adulyadej, ribuan orang Thailand berkerumun diluar rumah sakit dengan membawa bendera warna pink yang melambangkan kesembuhan.
Selain itu beberapa juga membawa atribut berwarna kuning yang menandakan warna kelahiran Raja yang lahir pada hari senin.
Baca Juga: Menyeramkan! 5 Tempat di Thailand yang Angker, Tidak ada di Brunei Ataupun di Jepang
Berikut ini adalah 10 fakta tentang mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, sosok raka yang paling dicintai rakyatnya.
1. Kepala Negara Terpanjang Di Dunia
Bhumibol Adulyadej telah memerintah Thailand selama 70 tahun, dengan itulah ia dinobatkans sebagai kepala negara terpanjang di dunia, dan raja yang paling lama memerintah Thailand.
Ia naik takhta pada 1946, membawa negaranya melalui berbagai kudeta militer, perang Vietnam dan perang melawan narkoba.
2. Satu-satunya Raja yang paling dikenal orang Thailand
Rakyat Thailand sangat kehilangan atas kepergiannya, mereka juga khawatir akan hilangnya pengaruh monarko Thailand.
Baca Juga: Bikin Merinding! 3 Tempat di Thailand yang Konon Katanya Angker, yang Terakhir Paling Seram
Apalagi ahli warisnya, yakni Maha Vajiralongkorn tidak begitu di hormati seperti ayahnya, karena selalu membuat kontoversi bersama selir-selirnya.
3. Dikenal sebagai Rama IX (9)
Garis keturunan dan sejarah keluarganya sangat mengesankan. Raja kesembilan dari keluarga Chakri, Rama l diyakini telah menciptakan dinasti tersebut.
4. Lahir Di Luar Negeri
Bhumibol Aduyadej lahir di Amerika Serikat, dan dalam akte kelahirannya ia bernama Baby Songkla.
Ayahnya, HRH Pangeran Mahidol Adulyadej sedang belajar di Harvard, ia kembali ke Thailand setelah ayahnya selesai dan memperoleh sertifikat sekolahnya.
5. Sosok penting dalam mengubah Thailand menjadi negara demokrasi
Pada tahun 1992, sebuah kudeta melihat kediktatoran militer kembali berkuasa. Pemilihan umum diadakan dan pemimpin kudeta, Jenderal Suchinda Kraprayoon diberi peran sebagai Perdana Menteri.
Hal ini disambut dengan ketidakpuasan dan perang saudara terancam meletus. Akhirnya, Raja memanggil kedua pemimpin gerakan pro-demokrasi dan Jenderah Suhinda.
Kemudian ia mendesak mereka untuk mencapai resolusi damai, setelah itu Jenderal Suchinda mengundurkan diri dan Thailand kembali ke pemerintahan sipil.
6. Dia Terdaftar sebagai raja terjaya di dunia dari 2008-2013
Kekayaan bersihnya tercatat sebesar USD 30 miliar pada 2014. Kekayaan pribadinya ini dipisahkan dari total kekayaan finansial Thailand.
7. Berkorban selama perang melawan narkoba
Dia tidak ingin narkotika merajalela di negaranya, kemudian ia mendesak pemerintahannya untuk melakukan sesuatu karena situasi narkoba semakin memburuk.
Thaksin Shinawatra melancarkan perang melawan narkoba dengan memberikan kuota kepada pejabat pemerintah.
Ia memberi mereka hadiah jika sukses dalam perang tersebut, dan mengancamnya dengan hukuman jika tidak berhasil.
Human Roght Watch melaporkan dalam perang melawan narkoba ini ada 2.275 orang yang tewas.
Baca Juga: Sungai Chao Phraya, Saksi Bisu Tenggelamnya Permaisuri dan Putri Kerajaan Thailand
Raja mengritik mereka yang kesal karena hanya memikirkan pengedar narkoba yang mati daripada nyawa orang yang tak bersalah yang diselamatkan.
8. Bapak Teknologi
Bhumibol Adulyadej dikenal sebagai raja pembangunan dan Kantor Promosi Identitas Nasional menghormatinya sebagai Bapak Teknologi Thailand pada tahun 2000.
9. Menyukai Musik Jazz
Dia adalah seorang musisi Jazz ulung dan telah menulis 49 komposisi lagu. Ia membuat band jazz pada tahun 1950.
Dia juga adalah anggota kehormatan Universitas Musik dan Seni Pertunjukan Wina, dianugrahi gelar doktor kehormatan di bidang music dari Universitas Musik Texas Utara.
Baca Juga: Memilukan, Ratu Thailand ini Harus Meregang Nyawa di Depan Rakyatnya Sendiri
Ia juga dianugerahi Medali Sanford atas kontribusinya dalam music dari Sekolah Musik Yale.
10. Suka Berlayar
Dia memenangkan medali emas di Southeast Asia Peninsular Games pada tahun 1967 juga merupakan perancang dan pembuat perahu layar yang rajin.***
