Ketika Putri Aiko menghadiri acara formal di Istana Kekaisaran, tentu saja, ia membutuhkan satu set perhiasan untuk dipakainya bekerja.
Di Jepang, usia 20 tahun adalah usia mayoritas untuk sebagian aspek masyarakat Jepang dimana sebagai anggota keluarga kekaisaran dia sudah mulai ikut berpartisipasi dalam berbagai acara.
Memang, perhiasan yang akan ia kenakan bukanlah tiara yang baru, melainkan tiara yang sebelumnya dikenakan oleh bibinya, yakni Putri Sayako.
Pasalnya, saat ini tiara tersebut sedang disesuaikan agar lebih pas dengan kepala Putri Aiko.
Putri Sayako sendiri adalah satu-satunya saudara perempuan Kaisar Naruhito. Selama 15 tahun, Putri Sayako bekerja menjadi anggota keluarga kekaisaran Jepang.
Ia mengenakan tiara berlian yang berkilau ini untuk semua acara formal yang dihadirinya. Tetapi, pada November 2005, ketika Putri Sayako berusia 36 tahun, ia menikahi Yoshiki Kuroda.
Yoshiki Kuroda sendiri, merupakan seorang perencana kota yang bekerja untuk kota Tokyo. Karena Kuroda bukan berasal dari keluarga bangsawan, maka Putri Sayako kehilangan status kekaisarannya.
Baca Juga: Tidak Seberuntung Calon Ratu Brunei Darussalam, Putri Aiko Dipastikan Tidak Akan Bisa Nikah Muda
Ia menyerahkan kembali tiaranya dan menjadi rakyat biasa seperti suaminya, dengan nama Sayako Kuroda.