Raja Abdullah mencoba menelponnya, tetapi Rania tidak menjawab. Sang Raja tidak putus asa, kemudian ia meminta seorang teman untuk membantu menunjukkan niat baiknya, namun dia menolak untuk pergi bersamanya.
Temannya menyebutkan bahwa Rania menyukai cokelat, Abdullah kembali dan mengirimnya sekotak cokelat Belgia.
Kemudian Abdullah menerima undangan makan malam dari Rania di bulan November, dan ia dikejutkan dengan makanan yang Rania masak sendiri.
Sejak saat itu hubungan keduanya semakin berkembang dan sering pergi bersama. Pada 30 Januari, Abdullah mengundang Rania untuk makan malam dihari ulang tahunnya.
Saat itu Rania duduk tepat disamping ayah Abdullah, dan ayahnya kagum dengan kecantikan dan kecerdasan Rania.
Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Banten dan Sekitarnya, Jumat 19 November 2021
Setelah pertemuan makan malam itu, Abdullah mengajak Rania ke salah satu tempat, yakni sebuah gunung di pinggiran Amman: Tal Al-Rumman.
Disitulah Abdullah memberanikan diri untuk melamar Rania “Saya tersenyum dan dia tetap diam. Saya menganggap keheningan ini sebagai jawaban “ya”. Kemudian kami mengunjungi orang tuanya setelah dua minggu.” Ungkap Abdullah.
Saat bertemu dengan orang tua Rania, ibunya menawarkan kopi dan permen kepada ayah Abdullah. Dalam tradisi Yordania, ketika seorang laki-laki melamar agdis, kepala keluarga mengambil secangkir kopi tetapi tidak meminumnya sampai keluarganya menerima lamarannya.