Banyak permasalahan politik Thailand hari ini, bermula dari proses demokratisasi yang tak tuntas pada 1932 silam.
Baca Juga: Hendak Tawuran, Polisi Ringkus Lima Remaja Geng Jemcy bawa Sajam di Depok
Tahun itu, Partai Rakyat melakukan kudeta yang mengakhiri monarki absolut Thailand.
Namun partai itu tak membagi kekuasaan pemerintah dengan kelompok lain.
Imbasnya, rakyat Thailand harus menunggu 14 tahun untuk melaksanakan pemilu legislatif dan partai politik alternatif.
Baca Juga: 10 Gedung Pencakar Langit Pertama di Dunia, Gedung Pertama Hanya Miliki Tinggi 16 Meter!
Kudeta militer yang terjadi pada 1957, membuat posisi kerajaan menguat.
Jenderal Sarit Thanarat yang ketika itu mengambil alih kekuasaan memanfaatkan aliansi dengan kerajaan untuk mengukuhkan kekuasaannya.
Seiring waktu, istana mempromosikan citra kebajikan Raja Bhumibol yang waktu itu berkuasa sebagai identitas sentral Thailand.
Baca Juga: 3 Cara agar Harta Kita Memberikan Manfaat Dunia dan Akhirat, Harta Juga Bisa Dibawa Mati