Makna kata ‘anjay’ dalam Bahasa Brunei Darussalam tersebut tentu berbanding terbalik dengan maknanya dengan Bahasa Indonesia.
Kata ‘anjay’ dalam Bahasa Indonesia bermakna negarif, atau diartikan sebagai kata lain dari hewan ‘anjing’.
Sehingga kata ‘anjay’ sangat tidak pantas diucapkan di Indonesia karena maknanya sangat negatif dan bisa menyinggung perasaan orang.
Baca Juga: Hari Pahlawan: Presiden Jokowi Resmikan Tugu Api, Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam
Bahkan beberapa waktu lalu kata ‘anjay’ viral dan dilarang penggunaannya termasuk di media sosial oleh Komisi Penyiaran Indonesia.
Selan kata ‘anjay’, terdapat juga kata yang berbeda maknanya anatar Bahasa Brunei dengan Bahasa Indonesia.
Contoh lain yaitu kata ‘butuh’, namun kata tersebut maknanya negatif dalam Bahasa Brunei Darussalam dan positif dalam Bahasa Indonesia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘butuh’ memiliki dua makna. ‘Butuh’ bisa bermakna ‘perlu’, dan ‘butuh’ juga bisa bermakna ‘kemaluan laki-laki’, ‘zakar’.
Masyarakat di Indonesia umumnya menggunakan kata ‘butuh’ dan mengartikannya sebagai ‘perlu’.