JURNAL SOREANG - Demi seorang pendeta, Putri Kekaisaran Jepang, rela lepas gelar kebangsawanan nya.
Putri Nariko merupakan satu diantara tiga Putri Bangsawan Jepang yang pergi dari Keluarga Kekaisaran.
Bagi Putri Noriko, memilih hidup bebas lebih berharga daripada mempertahankan gelar kebangsawanan.
Pertemuan Noriko dengan Senge, terjadi pada April 2007 silam. Kala itu dia tengah berkunjung ke kuil Kuno besar izumo.
Setelah peristiwa tersebut, hubungan Putri Noriko, dengan Senge semakin rekat dan berlanjut.
Bahkan, orang tua Senge langsung berbicara tentang pernikahan tidak lama setelah pertemuan pertamanya dengan sang putri.
Senge merupakan putra pemimpin Kuil Besar Izumo. Semua itu terjadi pada April 2007, saat Noriko berkunjung ke kuil tua tersebut.
Rencana pernikahan Putri Noriko langsung menyebar, tepatnya setelah dia melangsungkan pertunangan.