Network
JURNAL SOREANG - Nasib orang memang hanya Tuhan yang tahu. Pahit-manis kehidupan pun memang sudah menjadi bagian dari misteri Ilahi.
Ada yang berakhir bahagia, tapi ada juga yang sebaliknya. Namun beruntung bagi Sarah Saleh, calon permaisuri Brunei Darussalam.
Wanita muslim nan cantik jelita berdarah campuran Melayu dan Eropa ini bergelimang kebahagiaan setelah dinikah pangeran dari Negeri Jiran yang kaya raya.
Baca Juga: Inilah, 5 Fakta Mengerikan Tentang Negara Bangladesh Yang Tidak Diketahui
Sarah Saleh dinikahi Pangeran Mahkota Al Muhtadee Billah Bolkiah dari Brunei Darussalam pada 9 September 2004.
Sejak saat itu, ia kemudian menyandang gelar Pengiran Anak Istri Pengiran Anak Sarah.
Bagaimana tak bahagia? Suami Sarah adalah putra mahkota dari Sultan terkaya di dunia, setidaknya di era monarki moderen seperti sekarang ini.
Baca Juga: Mengenal Li Ka-shing, Orang Terkaya di Hong Kong Berkat Zoom, Berikut Profil dan Biodatanya
Bahkan, total kekayaan Sutan Bolkiah, ayahanda Al Muhtadee Billah, jauh melampaui kekayaan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi.
Kebahagiaan Sarah seolah semakin menjadi-jadi mana kala rumah tangganya dengan Pangeran Al Muhtadee Billah pun di limpahi keberkahan dan jauh dari kabar miring.
Kini, pasangan calon Sultan dan Permaisuri Kerajaan Brunei Darussalam ini juga telah dikaruniai 4 buah hati, terdiri atas dua putra dan 2 putri.
Baca Juga: Profil dan Biodata Aktor Tampan Yeo Jin Goo yang Dijuluki sebagai Nation's Little Brother
Namun nasib baik sepertinya belum sepenuhnya berpihak kepada wanita muda yang satu ini.
Meski sama-sama dipersunting seorang pangeran pewaris takhta, namun nasibnya berbanding terbalik dengan apa yang kini dirasakan Putri Sarah Saleh dari Brunei Darussalam.
Betapa tidak? Bukannya bahagia setelah dinikah pangeran dari negeri Jiran, nasibnya justru memilukan.
Baca Juga: Jadi Pemain Sepak Bola Dengan Bayaran Termahal di Dunia, Siapa Pacar Neymar Sekarang?
Wanita berdarah campuran bugis dan Amerika Serikat ini adalah Manohara Adelia Pinot. Pernikahannya dengan Tengku Muhammad Fakhry Petra hanya berlangsung 1 tahun saja.
Fakhry Petra, diketahui adalah putra ketiga Sultan Kelantan, Malaysia. Mereka cerai lantaran isu Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
Tengku Muhammad Fakhry menikahi Manohara yang saat itu masih berusia 17 tahun pada 26 Agustus 2008.
Sebagai bagian anggota keluarga kerajaan, tak membuat hidup Manohara dipenuhi dengan kebahagiaan.
Manohara kabarnya mengalami KDRT saat menjadi istri Tengku Muhammad Fakhry.
Bahkan, ada bekas sundutan rokok yang konon dilakukan oleh mantan suaminya itu.
Manohara baru bisa pulang dari Malaysia ke Indonesia pada 31 Mei 2009, dengan sayatan di beberapa bagian tubuh.***
