Kisah Sukses 3 Restoran Indonesia di Swiss, Pelanggannya 80 Persen Orang Asing Karena Menjual Masakan ini

- 26 Oktober 2021, 16:00 WIB
Restoran Sendok Garpu, salah satu restoran indonesia yang paling sukses di Swiss
Restoran Sendok Garpu, salah satu restoran indonesia yang paling sukses di Swiss /kemlu.go.id

JURNAL SOREANG - Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstien, Muliaman Hadad, menemui dan berdiskusi dengan para pengusaha restoran Indonesia di Jenewa, Swiss pada 8 Juni 2021 lalu.

Restoran Indonesia di Swiss itu diantaranya seperti Restoran Bali Palace Indonesia, Restoran Sendok Garpu, dan Restoran Bali Indonesia.

Para pengusaha rumah makan di kota Jenewa ini sangat kompak dan ingin maju bersama menghadapi tantangan situasi pandemi, aturan lockdown, serta protokol kesehatan ketat.

Baca Juga: Eksklusif Sore Kode Redeem FF Free Fire 26 Oktober 2021, Raih Weapon Andalan untuk Tumbangkan Musuh

Dikutip Jurnal Soreang dari kemu.go.id, ekitar satu tahun lebih sudah pandemi melanda dan cukup memukul sektor bisnis, termasuk bisnis rumah makan Indonesia di Swiss.

Baru pada 31 Mei, pemerintah Swiss mulai memperbolehkan bisnis rumah makan untuk buka dengan dine-in, dengan syarat 1 meja maksimal 4 orang dan dengan sistem lacak (contact tracing) data pengunjung.

Sebelumnya, sejak 19 April bisnis rumah makan diizinkan buka sebatas take-away ataupun makan di luar (outdoor), seperti di wilayah teras dari restoran.

Para pengusaha restoran tersebut mengharapkan bantuan KBRI untuk dapat mencari jalan keluar akan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Baca Juga: Luar Biasa, 9 Selebriti Dunia Ini Mendapat Gelar Kehormatan dari Kerajaan Inggris, No 3 Pasangan Suami Istri

Pemilik restoran Bali Palace Indonesia, Ibu Lilih menyampaikan setelah dilonggarkannya aturan pembatasan, pelan-pelan pengunjung mulai kembali ke restorannya.

Restoran Bali Palace Indonesia, yang terletak strategis di tengah kota dan pusat kuliner, sudah kembali beroperasi menyajikan berbagai masakan Indonesia.

Mereka menyajikan bakso Malang, mie ayam, gado-gado, siomay nasi uduk, batagor, soto Betawi, rendang, nasi kuning, dan gudeg Jogja.

Restoran ini juga memberikan sudut pojokan di restoran, khusus untuk etalase display dan retail produk Indonesia.

Baca Juga: CEK Fakta! Selegram Anastasya Khosasih Ternyata Hobi Main Mobile Legends, Inilah Faktanya

Begitu juga pemilik restoran Bali Indonesia, yang berlokasi strategis dekat dengan kantor PBB, menjelaskan bahwa pengunjungnya sudah kembali ramai dan dapat menikmati hidangan masakan Indonesia, dengan menu andalannya seperti nasi Bali, nasi Padang, laksa, dan gado-gado.

Makanan ini juga cocok dengan lidah orang asing. “Konsumennya pun lebih dari 80% adalah warga negara asing," ujar Ibu Evi, pemilik restoran Bali Indonesia.

Ibu Vivi, pemilik restoran Sendok Garpu, menjelaskan biasanya orang asing di Swiss, yang ia temui, menyukai menu nasi goreng, sate, dan rendang.

Selama masa pandemi, para pengusaha makanan Indonesia di kota PBB ini tetap menjual menerima pesanan take-away atau delivery, dan melakukan promosi melalui media sosial, serta memulai usaha catering untuk pernikahan.

Baca Juga: Raja Bhutan Jigme Khesar Jalan Kaki Selama 14 Bulan Temui Rakyatnya di Pedalaman Gunung, Berikut ini Tujuannya

“Hal terpenting juga adalah bagaimana restoran Indonesia dapat bertahan dan kompetitif dengan banyaknya pesaing bisnis kuliner dari negara-negara lainnya di Swiss," jelas Dubes Muliaman.

Respon dari masyarakat Swiss terhadap restoran masakan Indonesia di Jenewa menjadi favorit para penduduk Swiss maupun travelers atau wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Swiss, khususnya Jenewa, yang merupakan kota internasional dengan bertempatnya markas PBB di kota ini. ***

Editor: Sam

Sumber: kemlu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x