“Asal muasal pembicaraan adalah untuk membantu angkatan darat Brunei melakukan proses modifikasi 45 unit ranpur 4 x 4 VAB buatan Perancis dan membangun workshop maintenance angkatan darat Brunei,” ujar Widjajanto kepada wartawan di Bandung, Jumat 4 Mei 2018.
Widjajanto mengungkapkan, dalam perkembangan pembicaraan, ide pembelian unit baru 6x6 Anoa oleh Angkatan Darat Brunei muncul karena secara ekonomis pembelian unit baru dinilai lebih hemat daripada meretrofit unit yang lama.
Widjajanto mengatakan Tim Angkatan Darat Brunei dalam waktu dekat akan membentuk tim uji ranpur dan senjata buatan Pindad sebagai tindak lanjut arahan Sultan Haji Hassanal Bolkiah dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Baca Juga: Pesawat Tim Sudirman Cup Indonesia Sempat Go Around, Melati: Pasti Kaget dan Sempat Takut
"Kunjungan Sultan Bolkiah ke Indonesia merupakan kunjungan balasan atas kehadiran Presiden Joko Widodo dalam perayaan 50 tahun Sultan Bolkiah Bertahta pada Oktober 2017 lalu," pungkasnya.***
*) Disklaimer: Direktur Bisnis Produk Pertahanan & Keamanan (Hankam) PT Pindad saat ini adalah Wijil Jadmiko Budi, sedangkan Widjajanto sendiri sudah tidak menjabat sejak 2019.