Abdelrahman, yang wajah dan tubuhnya ditutupi kain kasa saat terbaring di rumah sakit al-Salam Tripoli, adalah salah satu dari mereka yang mengantre untuk mendapatkan bensin.
"Ada ratusan orang berkumpul di sana, tepat di sebelah tangki, dan hanya Tuhan yang tahu apa yang terjadi pada mereka," katanya.
Ayah dari korban lain di rumah sakit mengatakan, dirinya memiliki dua putra lain yang masih belum ditemukan.
Sementara Palang Merah mengatakan, timnya masih mencari lokasi ledakan.
Baca Juga: 20 Link Twibbon HUT RI 76 Gratis, Semarakkan Kemerdekaan Indonesia pada Selasa, 17 Agustus 2021
Menurut seorang saksi mata Reuters, warga yang marah di Akkar berkumpul di lokasi dan membakar dua truk sampah.
"Beberapa yang terluka dikirim ke rumah sakit di dekat Tripoli, sementara yang lain dikirim ke Beirut," kata Rashid Maqsood, seorang pejabat Asosiasi Medis Islam.
Dr. Salah Ishaq dari Rumah Sakit al-Salam menuturkan, mayoritas korban luka berada dalam kondisi serius.
"Kami tidak dapat mengakomodasi mereka, kami tidak memiliki kemampuan. Ini situasi yang sangat buruk," ujarnya.***