Dalam pertemuan itu, lanjut Endang, Deputi Umrah juga menegaskan bahwa Pemerintah Arab Saudi lebih memprioritaskan keselamatan dan kesehatan jemaah dalam pengaturan penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi.
"Keselamatan dan kesehatan menjadi hal utama, bukan kepentingan ekonomi dan bisnis semata," sambung Endang.
Oleh karena itu, pelaksanaan ibadah umrah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, seperti transportasi dalam kota hanya diisi 50% dari total kapasitas normal dan akomodasi hotel dibatasi dua orang per kamar.
"Untuk alasan keselamatan juga, kebijakan penangguhan masih diberlakukan, khususnya bagi negara yang penyebaran virus Covid-19nya dinilai masih tinggi," imbuh Endang
Sebagai informasi, ada beberapa negara yang masih ditangguhkan masuk ke Kerajaan Arab Saudi, antara lain India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Lebanon, Vietnam, Korea Utara, Korea Selatan, dan Afganistan. ***