Mantul, KBRI Tokyo Bersama PPI Jepang Kembangkan Aplikasi Keanggotaan Pelajar Indonesia

- 30 Juli 2021, 17:09 WIB
Salah satu kegiatan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Kobe didukung KBRI Tokyo berupaya membantu pemulihan Covid di Indonesia. KBRI Tokyo akan lakukan pendataan keanggotaan PPI
Salah satu kegiatan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Kobe didukung KBRI Tokyo berupaya membantu pemulihan Covid di Indonesia. KBRI Tokyo akan lakukan pendataan keanggotaan PPI /Kemendikbudristek/

JURNAL SOREANG- Setiap tahun Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPIJ) melakukan pendataan pelajar Indonesia di Jepang dari jenjang SMA,  mahasiswa, hingga mahasiswa pascasarjana yang tersebar dari Hokkaido hingga Kyushu melalui perpanjangan tangan koordinator daerah (korda) dan juga komisariat (komsat).

Namun, belum semua mahasiswa Indonesia di Jepang terdata oleh PPIJ. Untuk itu, PPI Jepang melalui Bidang Media dan Publikasi bekerja sama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo mengembangkan aplikasi keanggotaan pelajar Indonesia di Jepang berbasis situs web site.ppijepang.org/front/keanggotaan yang mudah diakses oleh pelajar/mahasiswa Indonesia di Jepang.

“Pelajar dan mahasiswa Indonesia merupakan bagian dari masyarakat akademik yang strategis menjadi kontributor dalam peningkatan kerja sama bilateral Indonesia-Jepang. Pendataan ini dapat menjadi sumber informasi bagi Kemendikbudristek bahwa Jepang banyak memiliki universitas unggulan yang dapat mendukung program internasionalisasi dan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, seperti program Indonesia International Student Mobility Award (IISMA),” ujar Dubes Heri Akhmadi, baru-baru ini.

Baca Juga: Hari Anak Nasional 2021, KBRI Tokyo dan SRIT Gelar Webinar Kesiapsiagaan Bencana di Sekolah

Ia pun berharap laman tersebut dapat menunjang program peningkatan mahasiswa di Jepang dengan menunjukan profil alumni dan sebaran mahasiswa sehingga data tersebut dapat diberikan kepada Kemendikbudristek.

“Saya rasa pendidikan di Jepang tidak kalah dalam segi kualitas dengan negara lainnya, bahkan mungkin lebih baik untuk beberapa bidang. Selain itu, sesungguhnya jauh lebih murah tuition fee-nya dibandingkan Amerika Serikat atau Inggris,” ungkap Dubes Heri.

Pada kesempatan ini, Atdikbud Yusli Wardiatno mengatakan,  program ini sudah direncanakan sejak tahun lalu, dan pengembangan aplikasinya murni dilakukan oleh anggota PPI.

Baca Juga: KBRI Tokyo Terus Dorong Promosi Budaya Indonesia untuk Generasi Muda Jepang

“Berdasarkan informasi dari Japan Student Services Organization (JASSO), jumlah mahasiswa Indonesia yang terdata hingga tahun 2019 hampir mencapai 7.000 orang, tetapi yang terdata sampai saat ini hanya sekitar 3.000 orang,” ungkap Yusli.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x