Akibat Tekanan Hidup Tinggi, Banyak Generasi Muda di China Memilih Hidup Lying Flat alias Males Gerak

Sam
- 16 Juli 2021, 17:45 WIB
Ilustrasi Rebahan atau Mager (Males Gerak) yang lebih dikenal dengan Lying Flat.
Ilustrasi Rebahan atau Mager (Males Gerak) yang lebih dikenal dengan Lying Flat. /Pixabay/

Sehingga dari hal itu memunculkan gerakan “tang-ping” atau bekerja hanya untuk sekedar mempertahankan standar hidup yang minimalis.

Yang pada akhirnya gerakan itu pun mulai mengkhawatirkan pihak berwenang China, di mana pemerintah sejak lama menyamakan perolehan pekerjaan seorang lulusan universitas dengan stabilitas sosial atau kemapanan.

Baca Juga: Jamu 'Go Internasional', Rumah Budaya Indonesia Promosikan Jamu Sebagai Minumaan Sehat pada Warga Jepang

Bahkan South China Morning Post memuat berita terkait kesempatan kerja di tengah-tengah pandemi COVID-19 ini, dimana lulusan universitas dan perguruan tinggi tahun 2021 harus bersaing dengan lulusan 2020 yang masih belum memperoleh pekerjaan.

Sementara untuk mengatasi hal itu, banyak generasi muda di sana mempunyai pemikiran bahwa mager merupakan solusi yang masuk akal untuk saat ini, kendati sebagai upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi, pemerintah setempat berupaya membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Hingga pada akhir Mei pemerintah China mulai berusaha mengurangi pengaruh konsep ini.

Baca Juga: Senator yang Pernah Tinggal di Indonesia Umumkan Pengiriman Tambah 1,5 Juta Dosis Vaksin ke Indonesia

“China berada pada tahap terpenting dalam perjalanan panjang untuk pembaharuan nasional. Warga muda merupakan harapan dari negara ini, dan baik situasi pribadi maupun situasi negara tidak bisa membiarkan mereka secara kolektif 'lie flat' atau berbaring saja,” menurut kolom opini pada 28 Mei di Global Times, sebuah penerbitan dari Partai Komunis China.

Popularitas gerakan 'lying flat' ini menimbulkan keprihatinan Beijing karena ini bertentangan dengan konsep cita-cita China yang dikumandangkan oleh Presiden Xi Jin Ping.

Pada 2012, Xi Jin Ping menggunakan istilah itu ketika dia pertama kali meraih pos tertinggi di Partai Komunis.

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: VOA Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah