JURNAL SOREANG- Guna mendekatkan ideologi Pancasila dengan generasi muda, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag, bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Belanda mengadakan dialog dengan topik “Pancasila Dalam Konteks Masa Kini”. Dialog ini digelar dalam memperingati Hari Lahir Pancasila.
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas, mengatakan, masih banyak generasi muda yang belum memahami apa itu nilai-nilai hakiki dari Pancasila dan bagaimana Pancasila mempengaruhi perilaku sehari-hari.
“Tapi sebetulnya mereka itu sudah mengamalkan nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, tepo seliro, dan lain sebagainya yang selama ini diajarkan di dalam keluarga,” katanya, Kamis lalu 17 Juni 2021.
Pada kegiatan diskusi ini, KBRI dan PPI menghadirkan narasumber Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila, Yudian Wahyudi; Romo Andang Listya Binawan SJ, dari STF Driyarkara; Hilmi Kartasasmita, dari Global Indonesia Professionals Association (GIPA); dan Samantha Alice Prasetya, mahasiswa Erasmus University Rotterdam.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, yang menjadi narasumber pertama menyampaikan pesan khusus bahwa Pancasila bisa menjadi benteng bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi serangan ideologi dari luar Indonesia yang bisa memecah belah bangsa Indonesia. “Jadikanlan Pancasila sebagai benteng untuk menjaga kesatuan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Senada dengan itu, Romo Andang, sebagai akademisi menyebutkan ketika belajar tentang masa kini, generasi muda perlu melihat masa lalu.
“Hal ini termasuk ketika kita mendiskusikan Pancasila bahwa kita perlu melakukan rekonstruksi terhadap hal-hal yang menjadi pengikat atau pemersatu bangsa Indonesia, termasuk Pancasila,” ucapnya.
Sebagai perwakilan profesional muda, Hilmi Kartasasmita, berpendapat Pancasila adalah ideologi yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Hilmi memperkuat pendapatnya dengan membandingkan ideologi dari beberapa negara seperti Amerika, Jepang, dan Brazil, dengan ideologi Pancasila yang ada di Indonesia.