Kemendikbudristek Berupaya agar Terjadi Internasionalisasi Bahasa Indonesia di Luar Negeri

- 21 Mei 2021, 06:19 WIB
Tangkapan layar penbukaan BIPA secara daring
Tangkapan layar penbukaan BIPA secara daring /Kemendikbud/

JURNAL SOREANG- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) membuka seri perdana Bimbingan Teknis Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dengan sasaran khusus pengajar BIPA di luar negeri secara berseri berdasarkan kawasan regional.

Pada seri perdana, bimtek ini dilaksanakan secara daring bagi pengajar BIPA di wilayah Eropa, yaitu Inggris, Swiss, Spanyol, Jerman, dan Turki. Kegiatan ini secara umum bertujuan memperluas dan memperkuat jejaring pengajar BIPA, baik di dalam maupun luar negeri serta secara khusus bertujuan meningkatkan kompetensi pedagogis dan profesional para pengajar BIPA.

“Bimtek ini adalah bagian dari janji kami dalam program internasionalisasi bahasa Indonesia melalui pengajaran BIPA karena kami tahu bahwa program ini sudah dinantikan oleh para guru (pengajar BIPA). Selain itu, peran guru sangat fundamental untuk menjamin keberlangsungan pengajaran BIPA karena ketika guru tidak cakap dalam mengajar maka muridnya akan merasa tidak nyaman dan akhirnya tidak melanjutkan,” ungkap Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz dalam sambutannya secara daring pada Rabu, 19 Mei 2021.

Baca Juga: Meningkat, Pelajar Prancis yang Belajar Bahasa Indonesia, Belajar Daring pun Diserbu

Ia menambahkan, meskipun bimtek tersebut dilakukan secara daring, materi yang akan disampaikan oleh para narasumber tetap materi standar pengajaran BIPA, bahkan diperbarui dengan menambahkan materi tentang sastra Indonesia.

“Saya mengharapkan para peserta bimtek akan memperoleh pengayaan bahan yang bermanfaat sehingga pada saatnya nanti mereka bisa menyampaikan materi yang lebih otentik. Misalnya dalam bentuk karya sastra, seperti puisi atau cerpen. Dan kita percaya bahwa narasumber yang dihadirkan adalah mereka yang memiliki kompetensi dalam pengajaran BIPA yang ideal melalui kombinasi akademisi, praktisi BIPA, dan sastrawan,” ujar Aminudin.

Menurut Aminudin, dalam pelaksanaan bimtek pengajaran BIPA sebelumnya, materi yang disampaikan sebatas hal-hal yang bersifat praktis, misalnya tentang kuliner, kesenian, atau pakaian adat.Sedangkan untuk materi tentang sastra tidak diprioritaskan.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kian Diminati Masyarakat Prancis, KBRI Paris adakan Pelatihan Calon Pengajar

Untuk itu, pada bimtek kali ini para pengajar dibekali dengan pengetahuan dan wawasan sastra agar kompetensinya tidak hanya baik dalam berbahasa Indonesia, tetapi juga baik dalam bersastra Indonesia.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x