Meningkat, Pelajar Prancis yang Belajar Bahasa Indonesia, Belajar Daring pun Diserbu

- 23 April 2021, 06:09 WIB
Pemberlakukan jam malam dan pembatasan aktivitas di Prancis tidak membatasi semangat dan keinginan para pelajar Prancis untuk belajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk  secara daring.
Pemberlakukan jam malam dan pembatasan aktivitas di Prancis tidak membatasi semangat dan keinginan para pelajar Prancis untuk belajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk secara daring. /Kemendikbud/

JURNAL SOREANG- Pemberlakukan jam malam dan pembatasan aktivitas di Prancis tidak membatasi semangat dan keinginan para pelajar Prancis untuk belajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk  secara daring.

Menurut Atdikbud KBRI Paris, Warsito, KBRI Paris secara rutin mengadakan kelas BIPA sebanyak dua semester tiap tahun.

“Pembelajaran untuk semester ini dimulai pada Senin lalu 12 April 2021 dan pada semester ini pendaftar kelas BIPA di KBRI Paris mencapai 250 orang. Namun, kapasitas penyelenggaraan dibatasi menjadi enam kelas,” ujar Warsito, dalam pernyataannya, Rabu, 21 April 2021.

Warsito menambahkan secara khusus, KBRI Paris menargetkan adanya pembelajaran BIPA baru di berbagai universitas. Untuk itu, KBRI Paris memiliki dua program utama, yaitu BIPA Goes to Campus dan BIPA for French.

Baca Juga: Kemendikbud Ajukan Revisi PP Nomor 57 tahun 2021 Soal Mata Kuliah Wajib Bahasa Indonesia dan Pancasila

"Kedua program tersebut direalisasikan melalui beberapa kegiatan, yaitu lomba pidato, bercerita, presentasi, mengarang, pemutaran film, dan kegiatan yang terintegrasi dengan pendidikan dan budaya," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan peserta yang mendaftar berasal dari berbagai kota di Prancis, seperti Paris, Lyon, Marseille, Toulouse, Bordeaux, dan ada tambahan empat peserta dari luar Prancis. Profesi dari peserta pun beragam antara lain seniman, pelajar, direktur, pengajar, pengembang web (web developer), pilot, dan teknisi.

“Pembelajaran akan berlangsung secara daring dengan 20 kali pertemuan, dan tiap pertemuan diisi selama 1,5 jam. Kemudian, terdapat 168 orang yang tersebar di 6 kelas dengan 3 tingkatan berbeda yaitu, pemula, menengah, dan mahir,” ungkap Warsito.

Baca Juga: Mantul, Kalahkan Prancis, Indonesia Menjadi Negara Terbaik untuk Bulan Madu

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x