Warga AS Bisa Lepas Masker Setelah Divaksinasi Covid-19, Indonesia Kok Beda Ya, Ini Alasannya

- 18 Mei 2021, 12:37 WIB
Warga Amerika Serikat tanpa masker, Jumat, 14 Mei 2021 setelah keluar pengumuman resmi dari CDC soal warga bisa tanpa masker kalau sudah divaksinasi Covid-19 secara lengkap..
Warga Amerika Serikat tanpa masker, Jumat, 14 Mei 2021 setelah keluar pengumuman resmi dari CDC soal warga bisa tanpa masker kalau sudah divaksinasi Covid-19 secara lengkap.. /Reuters/Carlo Allegri/

JURNAL SOREANG-  Indonesia sejak beberapa bulan lalu menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk mencegah penularan virus ini. Namun tetap saja pemerintah menekankan agar masyarakat yang sudah divaksin tetap memakai protokol kesehatan yang salah satunya memakai masker di mana pun dan kapan pun.

Namun, kebijakan pemerintah Indonesia berbeda dengan  pemerintah AS. beberapa waktu lalu, pihak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan aman bagi warga Amerika untuk membuka masker di dalam ruangan apabila sudah divaksinasi penuh. Apakah kebijakan serupa bisa diterapkan?

Menanggapi hal ini, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama mengaku sulit mengiyakan pertanyaan soal melepas masker setelah masyarakat Indonesia menerima vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Usai Terima Vaksinasi Covid-19, Seorang Pria Asal Sukabumi Dilarikan ke Rumah Sakit

Melalui sebuah pesan elektronik seperti dikutip dari ANTARA, Tjandra  mengajak  untuk menganalisis proses yang terjadi di Amerika Serikat berdasarkan bukti ilmiah yang ada dan membandingkan dengan di Indonesia.

Dia mencatat, setidaknya ada beberapa hal yang bisa menjadi bahan analisis, salah satunya soal vaksin. Warga Amerika dikatakan bisa melepas masker dan mengabaikan jarak pada dua pekan usai mendapatkan dosis dua vaksin Pfizer atau Moderna atau dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson.

"Kebijakan di Amerika Serikat ini secara jelas menyebutkan mereka yang sudah divaksin secara penuh dapat beraktivitas tanpa menggunakan masker dan menjaga jarak, kecuali kalau ada aturan lokal lain yang mengaturnya. Kalau ditelaah lebih lanjut, yang di maksud sebagai sudah divaksin secara penuh. Kalau di luar itu, maka dianggap belum divaksin secara penuh dan tetap harus pakai masker dan menjaga jarak," ungkap Tjandra.

Baca Juga: Waspada Virus Corona Varian Baru, Jubir Vaksinasi: Surat Bebas Covid-19 Tidak Menjamin Segalanya

Menurut data, efikasi vaksin Pfizer sekitar 95 persen, sementara Moderna disebutkan bisa memberikan perlindungan 80,2 persen setelah satu dosis, 95,6 persen setelah dua dosis pada orang berusia 18-65 tahun dan 86,4 persen pada mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Sementara di Indonesia, kata Tjandra,  ada dua jenis vaksin yang digunakan yakni Sinovac dan AstraZeneca kemudian satu vaksin yang sudah mendapatkan izin BPOM EUA yakni Sinopharm yang mungkin saja di perluas ke jenis-jenis lain di masa datang.

Vaksin Sinovac sendiri diketahui memiliki efikasi sebesar 65,3 persen, lalu AstraZeneca menawarkan perlidungan 70,4 persen setelah dua dosis.

Selain masalah efikasi vaksin, faktor lainnya mengenai cakupan vaksinasi. Tjandra menyebut di Amerika Serikat per 15 Mei 2021 sudah ada sekitar 268 juta dosis vaksin Covid-19 yang disuntikkan.

Baca Juga: Harga Vaksin Gotong Royong Rp879.140 per Orang, Ini Tanggapan Pengusaha

Data pada 14 Mei 2021 menunjukkan, sekitar 155,3 juta orang di negara itu sudah menerima vaksinasi sedikitnya satu kali, dan sekitar 120,3 juta orang sudah divaksinasi lengkap dua kali dengan vaksin Pfizer dan juga Moderna serta satu kali dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson.

"Jadi, di Amerika Serikat sampai 14 Mei sudah ada lebih dari 59 persen penduduk yang divaksin setidaknya satu kali. Target Presiden Joe Biden adalah 70 persen orang dewasa sudah akan divaksin pada 4 Juli mendatang. Saat ini setiap harinya dilakukan penyuntikan 1,95 juta dosis vaksin seharinya di Amerika Serikat, dan bahkan disana pernah sampai 3,38 juta dosis sehari pada 13 April 2021 yang lalu," kata Tjandra.

Sementara itu di Indonesia, data Kementerian Kesehatan pada 14 Mei 2021 menunjukkkan sudah ada 13.700.389 orang yang mendapat suntikan dosis pertama dan 8.921.978 sudah mendapat dosis ke dua secara lengkap.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah