Korban Anak-anak Palestina Terus Bertambah, Save The Children : Mereka Seperti Hidup di Neraka

- 17 Mei 2021, 15:55 WIB
Warga Palestina memeriksa lokasi bangunan tempat tinggal mereka yang hancur akibat serangan udara Zionis Israel di Kota Rafah di jalur Gaza Selatan.
Warga Palestina memeriksa lokasi bangunan tempat tinggal mereka yang hancur akibat serangan udara Zionis Israel di Kota Rafah di jalur Gaza Selatan. /Said Khatib /AFP/

JURNAL SOREANG - Organisasi international Save The Children turut prihatin atas nasib anak-anak Palestina di jalur Gaza, yang ikut menjadi korban dalam agresi militer Zionis Israel.

Hingga saat ini, tercatat lebih dari 1.200 warga Palestina terluka akibat serangan Israel dalam seminggu terakhir. 366 diantaranya adalah anak-anak.

Dilansir Jurnal Soreang dari Al Jazeera, tercatat 58 anak-anak Palestina ikut terbunuh dalam agresi militer Israel sejak Senin 10 Mei 2021 lalu.

Baca Juga: Pembataian Rakyat Palestina di Gaza Terus Berlanjut Hingga Hari Ketujuh dan Menewaskan 8 Anak-anak

Menurut organisasi Save The Children, hampir tiga anak di Gaza terluka setiap jam akibat serangan Israel.

Jason Lee, selaku direktur Save The Children di Palestina meminta kepada semua pihak untuk membatu meredakan konflik di Gaza, demi keselamatan anak-anak.

"Berapa banyak keluarga yang perlu kehilangan orang yang dicintai sebelum komunitas internasional mengambil tindakan?"

"Ke mana anak-anak dapat lari ketika serangan udara melanda rumah mereka? "Kata Jason Lee, selamatkan direktur negeri anak-anak di palestina.

Baca Juga: Alasan Zionis Israel Serang Gaza dan Kecaman Supermodel Gigi Hadid Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pihak Save The Children telah mendapat banyak laporan terkait situasi sulit yang dialami anak-anak di Gaza.

Mereka menyebut situasi tersebut seperti hidup di neraka, dimana tak ada tempat berlindung saat agresi militer Israel menyerang.

"Keluarga-keluarga di Gaza, dan staf kami, memberi tahu kami bahwa mereka sedang dalam kesulitan. mereka hidup di neraka tanpa tempat untuk berlindung dan tampaknya tidak ada akhir yang terlihat," urai Lee.

Menurut data dari departemen informasi otoritas Palestina, dalam 20 tahun terakhir tercatat lebih dari 3000 anak-anak Palestina terbunuh akibat serangan Israel.

Baca Juga: Update Terbaru: 900 Rakyat Palestina jadi korban Agresi Bom Israel, Sistem Kesehatan di Gaza Terancam Hancur

Hal tersebut seolah sudah menjadi budaya impunitas atas tindakan tentara israel, termasuk penggunaan senjata mematikan meski tidak ada ancaman, bahkan terhadap anak-anak.

Meski begitu, tindakan brutal tentara Israel terhadap anak-anak Palestina hampir tidak mendapatkan tanggapan international.

Kelompok hak asasi israel Yesh Din mengatakan, kemungkinan bahwa pengaduan mengarah pada dakwaan tentara israel atas kekerasan, termasuk pembunuhan, adalah 0,7 persen.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan penghentian pengeboman di Gaza tidak akan pernah terjadi.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Bersikeras Tidak Akan Mengehentikan Kekerasan Terhadap Warga Palestina Di Gaza

Israel akan terus melakukan serangkaian serangan di Gaza meskipun ada langkah-langkah diplomatik yang bisa membawa perdamaian.

Pihak militer Israel akan terus meningkatkan serangan udara mereka untuk menimbulkan kerusakan sebesar mungkin.

Serangan-serangan tersebut dianggap mampu melemahkan kekuatan Hamas yang mereka sebut "teroris".

Namun mirisnya, serangan tersebut justru melukai dan menewaskan anak-anak tak berdosa di kota Gaza.***

Editor: Sam

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah