Varian Baru Corona Kian Menyebar, Jerman, Singapura, dan Lebanon Umumkan Kasus Pertama Varian Baru

- 26 Desember 2020, 10:05 WIB
Menteri kesehatan Jerman menyatakan Corona jenis baru sudah masuk negaranya.
Menteri kesehatan Jerman menyatakan Corona jenis baru sudah masuk negaranya. /Instagram @jensspahn/

JURNAL SOREANG- Setelah ribuan warga Inggris diduga terkena varian baru Covid-19 kini  otoritas kesehatan di Jerman dan Lebanon mengumumkan kasus pertama varian baru tersebut.  Kasus baru itu ditemukan pada warga dengan riwayat perjalanan ke Inggris.

Kasus pertama untuk varian baru Covid-19 di Jerman ditemukan pada seorang warga yang datang dari Bandara Heathrow di London, ibu kota Inggris, pada Minggu 20 Desember 2020, kata otoritas di negara bagian Baden-Wuerttemberg.

Ia terkonfirmasi positif Covid-19 saat tiba di Frankfurt untuk mengunjungi keluarganya, kata pemerintah negara bagian. Pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium Kota Berlin menunjukkan pasien positif itu terserang virus B.1.1.7, nama varian baru Covid-19 yang saat ini mewabah di Inggris.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Varian Baru Covid-19, Menteri Kesehatan Bentuk Tim Khusus

“Ini adalah kasus pertama yang diketahui di Jerman,” kata Dinas Kesehatan Baden-Wuerttemberg dalam pernyataan tertulisnya.

Dikutip dari ANTARA, Sabtu, 26 Desember 2020, penderita varian baru itu, menurut keterangan otoritas terkait, mengalami gejala penyakit ringan.

Ia telah dijemput oleh keluarganya dan saat ini pasien tersebut masih menjalani karantina di kediaman pribadinya di Baden-Wuerttemberg.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Masyarakat, Pemkab Purwakarta Gelar Festival Sate Marangi

Otoritas kesehatan di Baden-Wuerttemberg menambahkan tiga orang yang berstatus kontak erat dengan pasien itu juga telah menjalani isolasi mandiri.

Sementara itu, otoritas kesehatan di Lebanon juga mengumumkan kasus pertama varian baru Covid-19, Jumat, 25 Desember 2020. Kasus pertama itu ditemukan pada penumpang yang tiba dari Kota London, Inggris.

“Kasus pertama varian baru  ditemukan pada seorang penumpang yang naik pesawat Middle East Airlines dengan nomor 202 dari London pada 21 Desember,” kata pelaksana tugas menteri kesehatan di Lebanon, sebagaimana dikutip dari akun resminya di media sosial Twitter.

Baca Juga: Waspada. BMKG Prakirakan Musim Hujan Lebih Basah. Potensi Banjir Meningkat sampai Maret 2021

Ia mendorong seluruh penumpang pesawat itu beserta keluarganya untuk melakukan langkah pencegahan.Tingginya kasus positif di Lebanon membuat layanan kesehatan setempat kewalahan, apalagi negara itu tengah mengalami krisis keuangan.

Lebanon juga masih kesulitan untuk bangkit setelah adanya ledakan di Beirut yang menyebabkan sejumlah rumah sakit rusak dan hancur. Sejauh ini, lebih dari 1.000 orang tewas akibat Covid-19 di Lebanon, negara yang dihuni oleh kurang lebih enam juta jiwa.

Singapura juga mengumumkan kasus pertama untuk varian baru COVID-19, Kamis, 24 Desember 2020.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x