Menlu Tegaskan Indonesia Tak Ada Niat Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

- 17 Desember 2020, 05:54 WIB
Jangan Harap Israel Punya Hubungan Diplomatik, Indonesia Tetap Dukung Palestina Merdeka
Jangan Harap Israel Punya Hubungan Diplomatik, Indonesia Tetap Dukung Palestina Merdeka /ANTARA


JURNAL SOREANG- Ketika negara-negara di Timur Tengah sudah memulihkan hubungan dengan Israel,  Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menegaskan  Indonesia tidak berencana untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

Hal ini untuk menampik sejumlah pemberitaan yang mengatakan Indonesia akan segera menormalisasi hubungan dengan Israel.

"Sebagai tidak lanjut arahan Bapak Presiden kepada Menteri Luar Negeri, saya sampaikan hingga saat ini tidak ada niat Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Retno seperti dikutip ANTARA, Kamis, 17 Desember 2020.

Baca Juga: Memprihatinkan, Aksi Keji Dialami Insan Pers. Israel Juga Bunuh Wartawan

Selain tidak adanya rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, Menlu Retno juga kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.

"Dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan solusi dua negara (two-state solution) dan parameter internasional lain yang telah disepakati, secara konsisten akan tetap dijalankan," ujar dia.

Pemerintah Indonesia telah lama menyatakan dukungan tegas terhadap hak berdaulat Palestina, di tengah konflik panjang dengan Israel.

Baca Juga: Jokowi: Menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi adalah Hulu Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

Pembelaan tersebut juga menjadi salah satu agenda Indonesia dalam kepemimpinan sebagai anggota tidak tetap di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Selain.dukungan dari segi politis, Indonesia juga memberikan bantuan keuangan dan program pembangunan kapasitas sebagai bentuk solidaritas kepada Palestina.

Seperti pada Juli lalu pemerintah Indonesia telah mengucurkan dana sekitar Rp 36,5 miliar sebagai bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Palestina, di tengah situasi konflik dan  situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kemendikbud Akan Lanjutkan Program Organisasi Penggerak (POP) dengan Petakan Sekolah Sasaran

Dana tersebut disalurkan kepada Pemerintah Palestina dan Badan PBB urusan pengungsi Palestina (UNRWA) masing-masing sebesar satu juta dolar AS (sekitar Rp 14,6 miliar) serta kepada Komisi Palang Merah Internasional (ICRC) sebesar 500 ribu dolar AS (sekitar Rp 7,3 miliar).

Sementara itu, untuk program pengembangan kapasitas, dalam satu dekade lebih, Indonesia tercatat telah memberikan lebih dari 8 juta dolar AS (sekitar Rp 117 miliar) yang mencakup 170 jenis pelatihan bagi lebih dari 2.000 warga Palestina.

Kebijakan bebas pajak sebesar 0 persen juga telah diberlakukan bagi dua produk unggulan Palestina, yakni kurma dan buah zaitun, guna mendorong kemandirian ekonomi Palestina.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah