Waduh! Ratusan Imigran Ilegal Asal Afrika Ditahan dan Dibiarkan Terlantar di Padang Pasir Tunisia

7 Juli 2023, 12:09 WIB
Ratusan Imigran Ilegal Asal Afrika ditahan, begitu sampai di Tunisia /Reuters

JURNAL SOREANG - Ratusan imigran ilegal dari Afrika diusir dan dibiarkan tanpa makanan atau minuman dalam kondisi yang mengerikan di padang pasir di selatan Tunisia, Kamis 6 Juli 2023, setelah sebelumnya diusir dari kota pelabuhan Sfax, kata saksi mata.

Ketegangan rasial telah meningkat sejak pekan lalu, dengan kekerasan yang menargetkan imigran ilegal dari negara Afrika sub-Sahara dengan puluhan orang melarikan diri atau dideportasi secara paksa.

Imigran dari Mali, Issa Kone (27), mengatakan dia datang ke Tunisia karena kota itu dikatakan menghormati hak asasi manusia, tetapi sekarang yang terjadi justru sebaliknya.

Baca Juga: Anak SD Asal Papua: Presiden Kenapa Ibu Kota Indonesia tidak Dipindah ke Papua

Kekacauan meletus setelah pemakaman seorang pria Tunisia berusia 41 tahun yang ditikam sampai mati Senin lalu, di Sfax selama pertengkaran antara penduduk setempat dan imigran ilegal, dengan tiga tersangka kemudian ditangkap, yang semuanya berasal dari Kamerun.

Penduduk setempat mengatakan mereka muak dengan kehadiran migran di kota itu, tempat mereka berkumpul sebelum naik perahu untuk menyelundupkan diri ke Eropa.

Sebuah organisasi non-pemerintah mengatakan ratusan pengungsi telah dibawa dengan bus ke beberapa lokasi seperti daerah gurun di selatan Tunisia.

Lokasi tersebut, berdekatan dengan perbatasan Libya dan wilayah yang dekat dengan perbatasan Aljazair, dua negara tempat banyak pengungsi menyeberang.

Baca Juga: Agrowisata Edukasi Kampung Bungur Ciamis, Wisatawan Bisa Petik Sayur Sendiri

Mereka ditinggalkan begitu saja di sana dan disuruh kembali ke negara masing-masing, dengan pihak berwenang menjaga untuk memastikan tidak ada yang mencoba masuk kembali.

Sebuah video yang dibagikan di media sosial menunjukkan polisi mengejar puluhan orang asing ilegal dari rumah mereka sebelum dipaksa masuk ke dalam kendaraan polisi.

Menurut Kone dan saksi lain, setidaknya 1.000 pengungsi kini terdampar di padang pasir sejak kemarin setelah dipaksa keluar dari Sfax.

Selain dibawa paksa ke padang pasir, puluhan pengungsi yang takut dengan aksi warga juga mengungsi ke stasiun kereta Sfax untuk menuju kota-kota Tunisia lainnya.

Baca Juga: Konflik! Pejuang Bersenjata Palestina Menembak Mati Tentara Israel

Imigran ilegal asal Guinea, Souleymane Diallo (28), mengaku rumahnya digeledah sebelum ditangkap kemarin.

"Saya sedang tidur saat itu dan saya tidak tahu siapa itu tapi saya menduga sekelompok orang Arab masuk dan menggeledah rumah saya," katanya kepada AFP saat ditahan di Sfax.

Dia menambahkan bahwa dia tiba di stasiun pada pukul 6 pagi untuk pergi ke IOM (Organisasi Internasional untuk Migrasi) dan kedutaan Guinea-Conakry di Tunisia.

"Saya hanya ingin kembali ke negara saya sendiri. Itulah tujuan saya," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler