JURNAL SOREANG - Sedikitnya 153 orang meninggal dunia dan 133 orang mengalami luka-luka pada pesta Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel), Sabtu, 29 Oktober 2022.
Ke-153 orang meninggal dunia tersebut dilihat dari jenis kelamin terdiri dari 56 Pria dan 97 Wanita.
Sedangkan dilihat dari segi umur terdiri dari 95 orang berumur 20 tahunan, 32 orang berumur 30 tahunan, dan sembilan orang berumur 40 tahunan. Sisanya, 13 orang belum teridentifikasi.
Sementara itu, dari 133 orang mengalami luka-luka, 37 orang di antaranya mengalami luka serius.
Demikian penyataan Kementerian Kesehatan Korsel seperti dikutip laman washingtonpost.com, Minggu, 30 Oktober 2022.
Sebelumnnya, diberitakan ratusan orang tewas terhimpit saat perayaan Halloween di pusat hiburan malam di Itaewon.
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 22.20 waktu setempat atau pukul 20.20 WIB.
Para saksi mata menggambarkan lokasi tersebut diwarnai kekacauan sebelum tragedi itu terjadi.
Gambar-gambar di media sosial memperlihatkan ratusan orang, yang memadati gang sempit dan miring itu, terjepit serta tidak bisa bergerak.
Gambar-gambar lain menunjukkan keadaan kacau ketika para petugas damkar dan warga menangani puluhan orang yang tampaknya tidak sadarkan diri.
Baca Juga: Inilah Aturan yang Dikeluarkan Oleh Fa Kepada Istri Punggawa Timnas Inggris di Piala Dunia 2022
Pesta Halloween tersebut merupakan yang pertama kalinya digelar dalam tiga tahun, setelah Korea Selatan mencabut pembatasan Covid-19 dan larangan berkumpul.
Itaewon merupakan distrik yang populer di kalangan muda Korea Selatan dan orang asing. Pada Sabtu, puluhan bar dan restoran di daerah itu penuh dengan orang yang ingin merayakan Halloween.
"Biasanya kerumunan orang dalam jumlah besar terlihat ketika Natal dan pesta kembang api... tapi yang ini beberapa puluh kali lipat banyaknya," kata seorang warga bernama Park Jung-hoon (21 tahun).
Setelah 24 jam pascakejadian, banyak pertanyaan yang belum terjawab, terutama penyebab terjadinya tragedi tersebut.
Namun, beberapa saksi mata menyebut tragedi tersebut dipicu karena kepanikan massa. Dengan jumlah pengunjung yang mencapai ribuan membuat mereka seperti kartu domino, tertimpa dan terinjak-injak para pengunjung lainnya.***