Bekerja Jadi Supir Pribadi, Ternyata Begini Suka Duka yang Dialami oleh TKI Brunei Darussalam Ini

1 Agustus 2022, 21:08 WIB
Ilustrasi bendera Brunei, Bekerja Jadi Supir Pribadi, Begini Suka Duka yang Dialami oleh TKI Brunei Darussalam Ini /Tangkapan layar Pixabay/Michael Christen

JURNAL SOREANG - Bekerja di luar negeri menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selalu menyimpan pengalaman suka maupun duka yang dialami para pekerja.

Sama halnya dengan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Raden Sasongko yang bekerja sebagai supir pribadi di Brunei Darussalam.

Melalui unggahan di kanal YouTubenya, ia membagikan bagaimana pengalaman suka dan duka yang dialami dirinya selama bekerja menjadi TKI di Brunei Darussalam.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik tentang Lisa Manoban, Anggota BLACKPINK yang akan Segera Comeback Bulan Agustus 2022

Lalu, bagaimana suka dan duka yang dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Brunei Darussalam?

Dilansir dari kanal YouTube Raden Sasongko Brunei, ternyata begini suka dan duka yang dialami oleh TKI di Brunei Darussalam.

1. Jauh dari keluarga

Tentu saja, konsekuensi bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara manappun termasuk Brunei Darussalam adalah jauh dari keluarga.

Terlebih, saat mendekati atau memasuki perayaan hari raya besar keagamaan, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri termasuk Brunei Darussalam tidak bisa merayakan bersama keluarga.

2. Merasa rindu dengan kuliner Tanah Air

Tantangan yang sekaligus menjadi duka bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei Darussalam juga negara lainnya adalah rindu dengan kuliner di Tanah Air.

Meskipun saat ini restoran Indonesia sudah banyak dan mudah ditemui di luar negeri, cita rasa yang ditawarkan memang belum bisa mengobati rasa rindu terhadap kuliner di Tanah Air.

Baca Juga: 2 Pilar Juventus Ini Akan Absen di Debut Pertamanya di Liga Serie A Italia, Siapa?

3. Tidak ada hiburan

Lalu, duka yang mungkin dialami oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei Darussalam adalah tidak adanya hiburan.

“Dukanya di Brunei itu, ini khusus di Brunei ya, dukanya di Brunei itu minim sekali hiburan. Mungkin dulu ada lah hiburan karaoke buat keluarga gitu yang gak ada minuman-minuman beralkohol itu ada.

Tapi sekarang sudah ditiadakan. Ya mungkin karena gak ada faedahnya menurut yang pemerintah Brunei di sini jadi ditiadakan,” kata Raden, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTubenya, pada 1 Agustus 2022.

Sehingga, salah satu opsi liburan bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei Darussalam adalah berkunjung ke tempat wisata alam, mall, atau pusat perbelanjaan.

Disamping menyimpan pengalaman duka, Raden juga mengungkapkan pengalaman suka yang ia rasakan selama menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei Darussalam.

Baca Juga: Penyebab Hubungan Intim Jadi Menyenangkan, Bukan Hanya Karena Mr P atau Miss V

1. Jadi pribadi lebih mandiri

“Kalau aku pribadi lebih jadi orang mandiri guys, yang dulu tuh kalo sakit dikit aja minta berobat lah minta ini minta itu kan, kalau sekarang di perantauan gak ada ceritanya macam itu. 

Kalau di perantauan ya kita sakit sebisanya cepet sembuh cepet kerja lagi, kadang tuh sakit aja masih kerja kok,” ungkap TKI Brunei Darussalam itu.

Menurut pengakuan Raden, semenjak bekerja menjadi seorang TKI di Brunei Darussalam, kini ia cenderung menjadi pribadi yang lebih mandiri.

Baca Juga: 13 Alasan Pria Lebih Suka Wanita dengan Tubuh Bahenol atau Montok dan Berisi, Berikut Penjelasan Ilmiahnya

2. Bebas pajak penghasilan

Selanjutnya, hal yang membuat TKI cukup senang bekerja di Brunei Darussalam adalah tidak adanya pajak penghasilan.

“Dan di Brunei lagi yang aku seneng adalah bebas pajak penghasilan jadi meskipun aku tuh di Brunei pendatang, TKI atau pekerja asing, tapi bebas gak ada pajak penghasilan sepeserpun itu yang bikin aku seneng,” kata Raden.

Baca Juga: Menu Makan Diet dari Pagi Hingga Malam, Turunkan Perut Buncit Hingga 40 kg dengan Program All Day Eating

3. Biaya hidup

“Satu lagi yang bikin seneng di Brunei itu yaitu menurutku ya biaya hidup di Brunei itu gak terlalu besar, beda mungkin sama TKI TKI yang ada di Korea, Hongkong, Taiwan dan dimanapun. Di Brunei itu biaya hidup sangatlah sederhana kecil ya menurutku,” ungkapnya.

Menurutnya, biaya hidup di Brunei Darussalam cenderung lebih murah dibandingkan dengan negara lainnya, sehingga hal ini juga bisa menjadi salah satu pengalaman suka yang dialami oleh para TKI.

Bagaimana, apakah anda tertarik bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei Darussalam?***

Editor: Kinanti Putri Rudiana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler