TKI Ini Bagikan Pengalamannya Kerja Jadi TKW Brunei Darussalam, Bekerja 16 Jam Sehari? Begini Ceritanya

JURNAL SOREANG - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Nurhayati yang bekerja menjadi pengurus rumah tangga di Brunei Darussalam mengungkapkan bagaimana pekerjaannya di sana.

Melalui unggahan di kanal YouTube alwer wer86, Nurhayati membagikan kisahnya sebagai seorang TKW di Brunei Darussalam yang telah cukup lama bekerja di sana.

Nurhayati diketahui telah bekerja menjadi seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) pengurus rumah tangga di Brunei Darussalam selama hampir 10 tahun lamanya.

Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Bandung dan Sekitarnya, Senin 1 Agustus 2022 dan Doa Bangun Tidur Berdasarkan Hadis

TKW Brunei Darussalam itu mengungkapkan bahwa saat ini ia mendapatkan gaji sebanyak 480 ringgit dari sang majikan. 

Nominal itu cukup tinggi lantaran jika dibandingkan dengan rata-rata gaji standar pengurus rumah tangga lain, TKW Brunei Darussalam mendapat gaji sebanyak 350 ringgit.

Hal tersebut juga ia ungkapkan, bahwa dirinya telah lama bekerja sebagai TKW pengurus rumah tangga di rumah sang majikan, sehingga ia bisa mendapat gaji dengan nominal yang cukup besar dari rata-rata.

“Ya ikut apa namanya, ikut bos masing-masing ya, bos pun liat cara kerja kita gimana terus sudah lama di sini pokoknya yang baik-baik lah, jadinya orang pun akan menghargai kerja keras kita di sini,” kata Nurhayati, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube alwer wer86 pada 31 Juli 2022.

Baca Juga: 4 Klub Raksasa Inggris Berhasil Dilibas Manchester United, Tapi Gagal Kalahkan Atletico Madrid

Ternyata, Nurhayati telah memperpanjang kontraknya hingga lebih dari 3 kali dengan sang majikan, sehingga, tidak heran jika majikannya memberi gaji kepada TKW itu dengan nominal di atas rata-rata.

Meski mendapatkan gaji yang lebih dibandingkan dengan rata-rata TKW pengurus rumah tangga di Brunei Darussalam, Nurhayati mengatakan jika ia tidak memiliki jam kerja.

Karena tidak ada jam kerja yang mengatur TKW Brunei Darussalam itu, mengakibatkan Nurhayati cukup sulit untuk mendapatkan waktu istirahatnya.

“Kalau namanya PRT itu susah namanya jam kerjanya, gak bisa ditentukan. Apalagi namanya dari Indonesia ya, peraturannya mungkin belum kekeh banget gak sama dengan negara tetangga gitu, iya belum di atur.

Baca Juga: 3 Penyerang yang Bisa Direkrut Manchester United Musim Panas Ini, Cocok Jadi Pengganti Cristiano Ronaldo

Jadi harusnya di batesin dari jam sekian sampe jam sekian jadi kita bisa istirahat sudah kita siang susah istirahat, kerja banyak, malam kadang masih dipanggil,”  kata Nurhayati TKW Brunei Darussalam.

TKW Brunei Darussalam itu mengungkapkan jika dirinya mulai bekerja sejak ia bangun tidur di pagi hari hingga jam 9 malam. Jika ditotalkan, ia bekerja selama 16 jam lamanya.

“Gak ada harusnya jam segini jam segini, tapi namanya di rumah tangga, itu jam kita bangun saja sudah mulai kerja tuh sampai mau tidur lagi kerjaan gak akan habis namanya di rumah gitu, jadi kira, kalau sekarang 16 jam lah jam 9 saya harus istirahat, besoknya mesti kerja lagi,” ungkapnya.

Baca Juga: Trophee des Champions: Sports Mole Prediksi Paris Saint-Germain Tundukkan Nantes 2-0

Nurhayati yang bekerja sebagai TKW pengurus rumah tangga di Brunei Darussalam itu tidak hanya mengurus rumah saja, ia juga bekerja untuk mengurus seorang lansia, 2 orang anak, dan sang majikan.

“Iya betul, satu orang satu rumah saya jaga nenek juga, jaga anak kecil 2, bos saya suami istri, jadi enam orang satu rumah dengan masak, dengan jaga nenek, semua segalanya satu rumah lah dikerjakan sendiri,” kata Nurhayati TKW Brunei Darussalam.

Nurhayati yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) Brunei Darussalam itu  berharap agar terdapat peraturan yang lebih ketat mengenai jam kerja hingga jadwal libur agar lebih teratur.***