NAIK HAJI 2022: Masya Allah! Tak Hanya di Sinetron, Ini Kisah Warsini Tukang Bubur Naik Haji

19 Juli 2022, 22:19 WIB
Masya Allah! Tak Hanya di Sinetron, Ini Kisah Warsini Tukang Bubur Naik Haji /Kemenag

JURNAL SOREANG - Kabar terbaru datang dari Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443 H/2022 M, yang telah memasuki hari ke-46 pada 19 Juli 2022.

Masih ingat sinetron Tukang Bubur Naik Haji? tayang tiap hari dan digemari masyarakat, sinetron yang dibintangi Mat Solar, Uci Bing Slamet, Nani Wijaya, dan sederet artis lainnya memiliki episode hingga  2.185.

Berkisah tentang sosok Sulam (Mat Solar), yang bekerja sebagai penjual bubur ayam keliling, karena kesabaran, ketekunan dan kebiasaan menabung, cita-citanya naik haji akhirnya terlaksana. 

Baca Juga: NAIK HAJI 202: Alhamdulillah! Menag akan Perjuangkan Air Zamzam Lebih 5 Liter Tahun Depan, Simak Lengkapnya

Cerita nyata dialami oleh Warsini (60) jamaah haji asal Balikpapan, Kalimantan Timur, sejak muda ia merantau dari tanah kelahirannya di Kediri Jawa Timur ke Balikpapan.

Setelah suaminya berhenti sebagai karyawan perusahaan sementara anak-anaknya masih kecil, Warsini memutuskan berjualan bubur kacang ijo, bubur ketan item, dan bubur sumsum dibantu suami.

Sejak muda Warsini sudah bercita-cita ingin naik haji, bertahun-tahun ia menyisihkan penghasilannya lalu ditabung.  

Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Jelang Pulang, Kemenag Siapkan Bus Terbaik untuk Mobilisasi Jemaah Haji Gelombang II

“Sehari-hari saya jualan bubur kacang ijo, bubur ketan item, bubur sumsum, saya yang jualan, suami bantu-bantu. Dulu suami pernah kerja di perusahaan, sudah berhenti, sementara anak masih kecil-kecil,” tutur Warsini.

“Penghasilan dari jualan bubur tak tentu, tapi setiap harinya saya sisihkan untuk nabung pergi haji, cita-cita saya sejak muda, pergi haji. Lama nabungnya, tapi saya  tetap sabar,” sambungnya.

Ibu beranak tiga dan sudah memiliki cucu ini sejak  memulai usahanya sudah mencanangkan program Jumat Berkah.

Baca Juga: PSSI, PT LIB, dan Mabes Polri Gelar Rakor Jelang Kick-off Liga 1, Bahas Apa Saja?

Pada hari-hari biasa harga setiap porsi buburnya dihargai Rp7.000,00, maka setiap Jumat menjadi Rp5.000,00

Selain itu, ia pun menggratiskan buburnya bagi orang yang ingin makan bubur tapi tidak punya uang.

“Setiap Jumat saya punya program Jumat berkah, saya turunkan harga jualannya, di hari biasa saya jual Rp7.000,00 setiap Jumat jadi Rp5.000. Jumat berkah ini sudah saya lakukan sejak memulai usaha ini. Saya cari berkahnya dengan menurunkan harga jualan saya,” ujarnya.

Baca Juga: Gaji Fantastis! Begini Prosedur Lengkap Pemberangkatan TKI Laki-Laki Hongkong, Waspada Penipuan Marak Terjadi!

“Saya juga sering memberi bubur gratis pada yang  mau bubur tapi ngga punya uang, saya kasih, saya ikhlas sekali, yang saya cari kan tabungan nanti di akhirat, yang penting ikhlas, itu kuncinya,” kata Warsini.

Selain itu, ia mengaku, di setiap Jumat ia terkadang mendapat pesanan bubur dari dari perusahaan-perusahaan yang  berada di sekitar tempat ia jualan.

“Perusahaan tahu Jumat berkah itu, sehingga banyak pesan untuk karyawannya, jumlahnya ngga tentu, 50-100 porsi. Alhamdulillah senang, disyukurin saja,” terang Warsini.

Baca Juga: Unik Banget! Jersey Baru Persib Bandung Punya Konsep dan Desain Tak Biasa, Penasaran?

Selama melaksanakan rangkaian Ibadah Haji, ia merasa dimudahkan, semuanya berjalan lancar.

Selama di Arafah ia merasakan panas, tapi hal serupa juga dialami jemaah lainnya, Saat bermalam di Mina dan melempar jumrah, Warsini dan suaminya tidak menemui kendala, seluruhnya berjalan lancar, dan terakhir saat tawaf Ifadah.

“Saat lempar jumrah dan tawaf Ifadah, seluruhnya alhamdulillah lancar,” katanya. 

Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Simak! Tujuh Kloter Jemaah Haji Pulang ke Indonesia 19 Juli 2022, Ini Jadwalnya

Menurutnya, saat pertama kali melihat Kabah, ia mengaku bahagia, haru, sedih dan bersyukur. Tidak banyak doa yang ia langitkan pada Tuhan saat itu. 

“Sedih, senang, bersyukur, ya Allah. Doa saya, hanya minta sehat, minta rezeki yang berkah, dan minta ke sini lagi sama anak, cucu, menantu, doa saya begitu saja, sama dengan doa yang dipanjatkan saat di Arafah,” kata Warsini.***

Editor: Raden Salma Widyadhana

Sumber: kemenag.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler