Lebih Enak Jadi TKW Pengurus Bayi, Anak, atau Lansia? Ini Penjelasan Tentang Kekurangan dan Kelebihannya

14 Juli 2022, 21:01 WIB
Lebih Mending Jadi TKW Jaga Bayi, Anak, atau Lansia? Ini Penjelasan Tentang Kekurangan dan Kelebihannya /Tangkapan layar YouTube/ ENZINO Channel

JURNAL SOREANG - Bekerja menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memiliki banyak jenis pekerjaannya, salah satunya adalah Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Sama dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Tenaga Kerja Wanita (TKW) juga mempunyai jenis pekerjaan yang berbeda. Biasanya, yang cukup diminati adalah menjadi babysitter, juga careworker anak hingga lansia.

Lalu, bagaimana kelebihan dan kekurangan dari seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja sebagai pengurus bayi atau babysitter, anak-anak, hingga lansia?

Bagi anda para calon Tenaga Kerja indonesia (TKI) yang ingin menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) sebagaai pengurus bayi, anak-anak, dan lansia simak penjelasan ini.

Baca Juga: Bobon Santoso Ikutan Natto Challenge, Makan Natto Sampai 3,7 Kg , Ekspresinya Sampai Mau Muntah

Dilansir dari kanal YouTube ENZINO Channel, berikut ini penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan menjadi TKW yang bertugas menjaga bayi, anak hingga lansia.

Perlu diketahui sebelumnya bahwa menjadi seorang TKW tentu selalu saja memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing dari setiap pekerjaan yang dilakukan.

“Saya kasih tau ya semuanya semua pekerjaan itu ada pasti kekurangan dan kelebihannya, jadi kalau kalian niatnya memang bener-bener kerja mau jadi TKW, kalian harus memantapkan hati, meniatkan dalam hati menjalankan segala sesuatu pekerjaan seberat apapun itu dengan hati yang ikhlas, tentu pekerjaan akan menjadi lebih ringan ya,” kata Endang salah satu TKW Hongkong, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com pada 14 Juli 2022.

Endang yang bekerja sebagai TKW pengurus lansia ini mengatakan jika menjadi seorang Tenaga Kerja Wanita, yang paling penting adalah memantapkan hati serta niat untuk bekerja.

Baca Juga: 'Sakit Sekali' Perasaan Andika Mahesa Lewat Single Terbarunya!

Namun, tentu saja, dari masing-masing pekerjaan TKW pengurus bayi, anak dan lansia ini mempunyai perbedaan dari segi kelebihan dan kekurangannya sendiri.

“Kalian yang suka jaga bayi, misal kedapatan job dapat jaga bayi baru lahir, biasanya jaga bayi itu dalam rentang lahir sampai tiga empat bulan itu malam pasti kalian tidak pernah tidur karena bayi akan selalu terbangun dan kalian berapa jam sekali harus ngaish minum susu harus ngerebus botol susu steril harus ganti popok terus banyak lah ribet kalau jaga bayi itu konsekuensinya,” ucapnya.

Menurut Endang, kekurangan dari seorang TKW yang bekerja menjadi pengurus bayi adalah TKI tersebut akan sulit untuk mempunyai waktu istirahat di malam hari karena biasanya harus menyiapkan segala keperluan bayi.

Sedangkan kelebihannya menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) pengurus bayi adalah, pada siang hari, TKW bisa mengisi waktu dengan beristirahat dan tidur.

Baca Juga: Bayern Munich Lebih Suka Robert Lewandowski Bergabung dengan PSG atau Chelsea Dibanding Barcelona, Loh Kenapa?

“Kemudian kalau kalian mendapatkan job yang jaga antar jemput ya, antar jemput anak sekolah, nah keribetannya kekurangannya itu kalian bangunnya harus pagi-pagi bener.

"Mempersiapkan mereka untuk bekal bawa sekolah, masak dulu sarapan pagi, kemudian menyiapkan segala seragam peralatan sekolah dimana kalian harus mengantar turun biasanya diantar jemput bis sekolah kan di bawah apartemen itu, kemudian sambil menenteng tas yang beratnya itu juga cukup lumayan,” ucap TKW Hongkong itu.

Menurutnya, menjadi TKW pengurus anak-anak itu cukup sibuk lantaran perlu mempersiapkan segala keperluan sekolah sejak pagi hari. Namun kelebihannya yakni bisa memanfaatkan waktu keluar rumah sehingga bisa menghirup udara bebas.

“Nah kelebihannya kalau antar jemput anak sekolah itu kalian bisa setiap hari bisa keluar rumah ketemu begitu banyak TKW diluaran sana, kalian mau beli jajan mungkin, bisa ngeliat udara luar gitu ya,” kata Endang.

Baca Juga: Main Bersama Dewa United FC di Liga 1 Indonesia, Gelandang Serang Timnas Lebanon: Saya Tidak Sabar

Selanjutnya, berikut ini penjelasan mengenai kekurangan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja sebagai pengurus lansia.

“Kemudian kalau jaga job lansia, kekurangannya dulu, lansia misal nih kalau lansianya kedapatan lansia yang masih sehat kalian nggak apa-apa kalian bisa keluar rumah tanpa harus mendorong kursi roda kalian bisa diajak makan ke restoran tiap pagi kadang siang sore tapi kalau pas lansianya itu lansia yang pikun belum lagi mereka duduk di kursi roda, kalian harus siap-siap dituduh nih.

“Banyak banget lansia di Hongkong itu menuduh kalo yang pikun-pikun ya, yang udah dikasih makan katanya belum, minta makan lagi. Nuduh kita nyuri bajunya lah, nyuri uangnya, nyuri perhiasannya, padahal kita nggak tau baang itu dimana ditempatkan. Ya itu memang salah satu kekurangan menjaga lansia ya,” tambah Endang TKW Hongkong.

Endang juga mengatakan jika TKW tersebut mendapatkan tugas untuk menjaga lansia yang lumpuh, perlu kesiapan mental karena harus merawat segala keperluannya.

Baca Juga: Lagu Bercerita Sebuah Pengharapan Terimalah Cintaku Kembali, Maulana Wijaya Featuring Fauzana!

“Belum lagi kalau kedapatan job seperti saya, nenek saya yang lumpuh, kita bener-bener harus siap segala merawat dari mulai buang BAB nya, BAK nya, mandinya, tanpa ada rasa jijik sekalipun,” bebernya.

Perlu untuk disimak, bahwa menjadi seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) harus mempersiapkan mental yang kuat sehingga dengan begitu dapat menjalankan pekerjaannya dengan lebih ringan.

“Jadi saya punya gambaran untuk kalian semuanya yang mau menjadi calon TKW ya, jadi jangan membayangkan kalian tuh dapet geji satu bulannya mendapat 8 juta lebih, bayangkan pula apa yang terjadi jika kalian mendapati majikan yang tidak baik. Apa yang harus kalian lakukan, apa harus kalian siapkan dari mulai mental, hati, pikiran semuanya itu kalian harus niatkan,” ucapnya.

Endang juga menegaskan, menjadi seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) harus siap menghadapi segala situasi yang terjadi saat bekerja termasuk majikan. Sehingga persiapan mental, hati, serta pikiran menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.***

Editor: Kinanti Putri Rudiana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler