JURNAL HAJI 2022: Kini Jemaah Haji Dapat Layanan Tiga Kali Makan Sehari, Kemenag Perkuat Petugas Katering

20 Juni 2022, 06:27 WIB
Calon jemaah haji Kloter pertama gelombang dua asal Indonesia sudah tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah pada hari ini Minggu 19 Juni 2022. Jemaah akan dapat tiga kali makan sehari /M. Arief Gunawan / Pikiran Rakyat

JURNAL SOREANG- Kementerian Agama tahun ini meningkatkan layanan katering jemaah haji Indonesia menjadi tiga kali makan sehari di Makkah dan Madinah.

Sebelumnya, layanan katering hanya diberikan dua kali makan sehari.

Untuk memastikan kualitas makanan dan distribusi yang tepat, Kemenag perkuat tim petugas katering. 

Baca Juga: JURNAL HAJI 2022 : Antisipasi Cuaca Ekstrem, Bandara King Abdul Aziz Sediakan Vaviliun Sejuk

"Akan ada petugas tambahan yang akan disebar di Daerah Kerja Bandara, Makkah, dan Madinah. Umumnya mereka akan disiapkan untuk pelayanan katering," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat usai rapat evaluasi fase keberangkatan jemaah haji gelombang I, di Madinah, dikutip dari Media Center Haji, Sabtu 18 Juni 2022.

"Tahun ini, ada penambahan layanan katering dari yang tadinya diberikan dua kali menjadi tiga kali makan sehari," sambungnya.

Arsyad menambahkan, penyelenggaraan haji 1443 H adalah kali pertama jemaah Indonesia mendapat layanan katering 3 kali makan setiap hari.

Baca Juga: JURNAL HAJI 2022 : Cuaca Ekstrim di Arab Saudi, Jemaah Haji Indonesia Asal Banda Aceh Alami Kaki Melepuh

Layanan katering itu diberikan dengan rincian sebagai berikut:

1. Maksimal 75 kali makan selama 25 hari di Makkah

2. Maksimal 27 kali makan selama 9 hari di Madinah

3. Satu kali makan di Jeddah, diberikan saat kedatangan (jemaah gelombang II) atau kepulangan (jemaah gelombang I)

4. Layanan konsumsi (makan pagi, siang, dan malam) saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Baca Juga: JURNAL HAJI 2022: Perhatikan Barang Bawaan, Otoritas Bandara Saudi Kontrol Ketat Barang Jemaah Haji

Selain katering, penguatan personil petugas juga akan dilakukan pada  layanan akomodasi, transportasi, dan linjam. Para petugas tambahan juga akan diperbantukan pada sektor khusus.

"Saat jemaah di Makkah, potensi masalah di Masjidil Haram ada saja. Misal, lupa jalan pulang dan lainnya, maka akan kita perbanyak petugas kita untuk di sektor khusus," jelas Arsad.

"Di Makkah sangat kompleks, karena ada satu momen di mana terkumpul seluruh jemaah dari seluruh dunia," tandasnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: KEMENAG

Tags

Terkini

Terpopuler