JURNAL SOREANG - Brunei Darussalam yang dikuasai oleh Sultan Hassanal Bolkiah adalah salah satu negara terkaya di Asia Tenggara yang tidak memiliki gedung pencakar langit.
Tidak seperti negara kebanyakan yang tiap gedungnya sudah memiliki pencakar langit, Brunei Darussalam hingga kini bersikukuh untuk tidak menggunakannya.
Pasalnya, hal tersebut sudah merupakan aturan dari pemerintah Brunei Darussalam yang menerapkan bangunan gedung tidak boleh melebihi menara Masjid.
Bahkan gedung tertinggi yang ada di negara Brunei Darussalam hanya setinggi 120 meter.
Lalu mengapa Brunei Darussalam tidak memiliki gedung pencakar langit?
Selain memang sudah aturan dari pemerintah yang tidak memperbolehkan tinggi gedung melebihi menara masjid, negara yang dipimpin Sultan Hassanal Bolkiah ini juga mengaku belum membutuhkannya.
Baca Juga: Sebelum MotoGP Mandalika 2022, Jokowi Bakal Parade Bersama Para Pembalap di Jakarta
Pembangunan gedung di Brunei Darussalam pun mayoritas dibangun dengan sederhana dan tidak ada yang tinggi menjulang.
Padahal Brunei Darussalam adalah salah satu negara yang memiliki pendapatan per kapita tertinggi di dunia.
Bahkan Sultan Hassanal Bolkiah sendiri merupakan Raja terkaya kedua di dunia setelah Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn.
Dilansir dari berbagai sumber, total kekayaan Sultan Hassanal Bolkiah sendiri mencapai Rp398,01Triliun per Desember 2021.
Kekayaan negara Brunei Darussalam sendiri berasal dari ekspor minyak dan gas alam.
Bahkan ditengah harga minyak dunia yang melambung, harga minyak dan BBM di Brunei Darussalam cenderung stabil.
Sultan Hassanal Bolkiah sendiri dikenal sebagai Raja yang begitu mensejahterakan rakyatnya.
Penduduk Brunei Darussalam nyaris dimanjakan dengan berbagai fasilitas mulai dari pendidikan gratis, kesehatan gratis, ekonomi yang stabil hingga bebas pajak.
Bagaimana menurut Anda tentang keputusan negara Brunei Darussalam yang tidak menggunakan pencakar langit?***