JURNAL SOREANG - Sebuah bencana alam gempa mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya pada Jumat, 14 Januari 2022.
Menurut BMKG, Gempa tersebut memiliki kekuatan 6,7 M dan berpusat di Sumur Pandeglang.
Tercatat sejumlah kerusakan-kerusakan di rumah warga karena dampak dari gempa tersebut.
Baca Juga: Mitos Penggunaan Inhaler yang Neredar di Masyarakat Untuk Penderita Asma
Selain itu, BMKG juga mencatat sebanyak 5 kali gempa susulan.
Dari 5 gempa tersebut, diketahui paling besar berkekuatan 5,7 M.
Jika membicarakan bencana alam terutama gempa bumi, sering terlintas di pikiran yaitu gempa paling dahsyat di dunia.
Baca Juga: Kue Ini Tradisional Asli Indonesia, Melegenda dan Digemari Semua Kalangan
Salah satu gempa paling dahsyat tersebut terjadi di Jepang pada 2011 silam.
Memang gempa Banten dan Gempa Jepang 2011 ini tak bisa dibandingkan karena keduanya memiliki kekuatan yang berbeda.
Namun dalam artikel ini akan diulas seputar dampak dari Gempa Jepang 2011 yang dahsyat.
Diketahui Gempa 2011 tersebut terjadi di Tohoku wilayah Timur Laut, atau Jepang Timur.
Gempa Tohoku Jepang ini miliki kekuatan sebesar 9,0 magnitudo.
Hingga kini belum ada angka pasti jumlah korban tewas di bencana yang terkenal dengan nama gempa Tohoku ini.
Baca Juga: Cara Mudah Cek Vaksinasi Booster di Pedulilindungi, Siapkan KTP
Diperkirakan korban tewas mencapai lebih dari 10.000, akibat bencana gabungan dari gempa pertama, gempa-gempa susulan, dan tsunami.
Dampak ekonomi yang ditimbulkan juga sangat besar, karena gempa ini menghancurkan tiga reaktor nuklir yang diandalkan banyak industri sebagai pembangkit listrik.
Sering Mengalami Gempa
Faktanya Jepang sering dilanda gempa bumi hingga ribuan kali dalam satu tahun.
Tercatat Jepang mengalami gempa hingga mencapai 5.000 kali dengan skala yang berbeda.
Disebutkan kalau penyebab utama terjadinya gempa di Jepang yaitu karena letak geografisnya yang berada di sepanjang Cincin Api Pasifik.***