Benarkah Orang AS Berkulit Putih Senang Orang Berkulit Coklat Seperti Indonesia? Ini Pengakuan Bule Cantik

3 Januari 2022, 17:24 WIB
Sarah Johnson membenarkan anggapan bahwa orang Amerika berkulit putih ingin berkulit coklat seperti orang Indonesia. /Foto tangkapan layar dari YouTube Sarah Johnson /

JURNAL SOREANG - Dunia terbalik, orang-orang Amerika Serikat (AS) yang berkulit putih ingin memiliki kulit berwarna coklat seperti orang-orang Indonesia.

Sebaliknya, orang-orang Indonesia berkulit coklat ingin berkulit putih seperti orang-orang Amerika.

Agar berwarna coklat seperti orang Indonesia, orang Amerika yang berkulit putih itu melakukan berbagai cara, salah satunya berjemur di bawah terik matahari.

Supaya berkulit putih seperti orang Amerika, orang Indonesia yang berkulit coklat, sibuk membalurkan berbagai pemutih kulit.

Baca Juga: Simak! Penyandang Disabilitas Bisa Diterima Kerja di Amerika, Yang Penting Penuhi 2 Hal Ini

Hal tersebut mengingatkan kita pada sebuah mutiara kata: kita ingin seperti orang lain, padahal tanpa disadari orang lain itu ingin seperti kita.

Tapi, nanti dulu, benarkah orang Amerika berkulit putih itu ingin berkulit coklat seperti orang Indonesia?

Dikutip Jurnal Soreang dari YouTube Sarah Johnson, Senin, 3 Januari 2022, stereotip tentang orang Amerika berkulit putih ingin berkulit coklat itu benar.

“Orang Amerika yang berkulit putih seperti aku suka berkulit coklat. Stereotip ini benar dan berlaku pada orang berkulit putih pada umumnya,” kata Sarah.

Baca Juga: Siapa Bilang Orang Amerika Jarang Mandi? Ini Buktinya

Jadi, terbalik ya, di Indonesia banyak orang yang mau berkulit putih. Agar putih, kulitnya pakai lotion, sabun pemutih, dan sebagainya. Kalau naik sepeda motor, pakai sarung tangan agar tangan tidak hitam oleh sengatan sinar matahari.

“Tapi kalau di sini kami suka berjemur di pantai atau di kolam renang, kalau main di luar kulit kami jadi coklat. Di sini juga ada lotion untuk berjemur supaya kulit lebih coklat,” ujarnya.

Mengapa orang Amerika dan Eropa berkulit putih ingin berkulit coklat? Ternyata ada sejarahnya.

Sebelum abad 20, kata Sarah, di Amerika Serikat dan Eropa orang tidak mau berkulit hitam atau coklat, karena kulit coklat terkait dengan kelas bawah. Pasalnya, kulit coklat berarti kerja di bawah sinar matahari di luar.

Baca Juga: 5 Negara yang Keringnya Minta Ampun, Salah Satunya Texas Amerika Serikat

“Jadi mereka menggunakan pakaian khusus untuk melindungi kulit, pakai payung dan make up yang sebenarnya bahaya banget untuk kulit mereka supaya tetap putih,” tutur Sarah.

Tapi hal itu mulai berubah pada awal abad 20, orang mulai sadar bahwa ada kebaikan dari sinar matahari yang mengandung vitamin D. Jadi orang mulai suka berjemur untuk kesehatan.

Pada tahun 1970 ada orang terkenal berlibur dan pada saat liburan itu kulitnya terbakar, lalu dia pulang ke Perancis dengan kulit kecoklatan. Karena dia terkenal banget, penggemarnya ingin punya kulit seperti dia. Selain itu, di Perancis juga ada penyanyi berkulit cokelat.

Baca Juga: Dituduh Tak Sopan, Bule Cantik Amerika Ini Jelaskan Soal Anak Panggil Orang Tuanya di Negeri Paman Sam

“Karena semua faktor ini, kulit coklat mulai diinginkan, karena dianggap sehat dan berarti orang itu punya banyak uang untuk berlibur dan bersantai,” ujarnya.

Padahal kini ada banyak cara untuk kulit putih menjadi coklat tanpa olahraga. Sekarang kita tahu bahwa kulit coklat karena terjemur matahari juga tidak sehat.

Sungguhpun demikian, rata-rata kulit coklat seperti orang Indonesia masih diinginkan oleh orang Amerika yang berkulit putih.

Tapi, akhirnya Sarah sadar bahwa semua warna kulit umat manusia di dunia ini adalah ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa yang patut dikagumi.

Baca Juga: Wow! Bule Amerika Ngebet Banget pada Orang Indonesia Berkulit Coklat, Kesempatan bagi Jomlo Nih

“Kita harus tahu bahwa semua warna kulit itu bagus, tidak ada yang lebih bagus dari yang lain,” ucap Sarah. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube Sarah Johnson

Tags

Terkini

Terpopuler