JURNAL SOREANG - Bougainville, merupakan calon negara baru yang dekat dengan Indonesia. Nantinya Bougainville akan menjadi 'tetangga' baru.
Pulau ini pertama kali ditemukan oleh penjelajah Prancis Louis de Bougainville pada tahun 1768.
Diketahui, Bougainville adalah bagian dari Papua Nugini. Tetapi mereka memilih untuk memisahkan diri pada 2019 silam.
Hasil referendum kala itu, sekitar 98,1 persen masyarakat Bougainville memilih untuk merdeka.
Proses pelepasan Bougainville sendiri baru akan dimulai pada 2023 mendatang.
Diperkirakan Bougainville akan mendapat kemerdekaan penuh pada 2027 nanti.
Baca Juga: Wow! Setelah Vietnam, Kini Giliran Malaysia yang Julid Soal Timnas Indonesia di AFF Suzuki Cup 2020
Kemerdekaan di Pulau Bougainville dari Papua Nugini masih harus menunggu waktu sampai 2027, hal ini karena ada beberapa pertimbangan sebelum prosesnya berlangsung.
Para masyarakat juga pengamat Internasional percaya bahwa Pulau Bougainville bisa berdiri sendiri dengan potensi alam yang mereka miliki.
Karena memiliki sumber daya indah dan melimpah, Bougainville disebut-sebut akan menjadi pesaing dari Bali.
Baca Juga: Lerai Keributan di Tanjung Priok, Anggota Polri Malah Jadi Korban Pengeroyokan
Wilayah Bougainville diketahui Memiliki hutan yang masih asri, pegunungan yang indah, sungai dan gunung berapi.
Menjadikan Bougainville salah satu tempat menarik jika ingin dikunjungi khususnya bagi para wisatawan.
Tetapi perencanaan yang matang dibutuhkan jika ingin berkujung ke tempat ini.
Baca Juga: Rahmad Darmawan Hengkang, Sosok Ini yang Diprediksi Jadi Pelatih Baru RANS Cilegon FC
Sebab, aksi kekerasan seta kriminalitas masih kerap terjadi di Bougainville.
Selain kekerasan, infrastruktur di Bougainville masih belum memadai dan masih perlu pengembangan.
Ditambah lagi kendala soal listrik, pilihan makanan yang terbatas, dan kurangnya air minum, serta air panas. Yang lebih parahnya lagi tidak ada jaringan Internet.***