Negara Ini Mendapat Julukan Surga di Bumi, Namun Kini Jadi Paling Ngeri, Simak Faktanya

2 Januari 2022, 13:15 WIB
Bendera Venezuela. Negara Ini Mendapat Julukan Surga di Bumi, Namun Kini Jadi Paling Ngeri, Simak Faktanya //Pixabay

JURNAL SOREANG - Surga di Bumi. Inilah julukan yang diberikan oleh penjelajah legendaris Christopher Columbus, untuk negara Venezuela.

Tetapi sayangnya itu dulu. Kini keadaan di Venezuela bisa dibilang berbanding terbalik dengan julukan surga di bumi.

Diketahui saat ini, Venezuela merupakan negara dengan tingkat kriminalitas tertinggi di Dunia.

Baca Juga: Waduh! Benarkah Prostitusi Jadi Sumber Utama Pendapatan Warga Ukraina? Negara Penghasil Wanita Cantik di Dunia

Kriminalitas tersebut juga diiringi predikat negara dengan tingkat pembunuhan terbesar.

Bahkan, polisi di Venezuela terkadang menyewa keamanan untuk dirinya sendiri.

Hal itu dilakukan karena banyaknya polisi yang terbunuh saat melaksanakan tugas.

Baca Juga: Wah Menakjubkan! 15 Masjid Paling Indah Bagaikan Surga di Dunia Nyata

Fakta mengejutkannya lagi adalah, tak ada hukuman mati di Venezuela walau seberat apapun kejahatan yang dilakukan di sana.

Negara ini juga tengah mengalami hiper inflasi.

Hiper inflasi tersebut menjadikan nilai mata uang Venezuela sangat rendah, bahkan tak ada harganya.

Baca Juga: Gantengnya Bukan Main! Berikut 4 Dokter Tertampan dan Terkenal Di Seluruh Dunia, Siap Jadi Pasiennya?

Itu dimulai pada November 2016 saat krisis sosioekonomi dan politik yang berlangsung di negara tersebut.

Hasil Survei Nasional Kondisi Kehidupan (ENCOVI) 2020-2021 menunjukkan, mayoritas rakyat Venezuela hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Sekitar tiga perempat rakyat negara itu dilaporkan masuk dalam kategori kemiskinan estrem karena keruntuhan ekonomi akibat hiperinflas.

Baca Juga: 7 Negara Paling Panas di Dunia, Ternyata Hampir Kebanyakan di Benua Afrika, Ini Daftarnya

28 juta penduduk Venezuela atau 76,6 persennya hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Angka itu naik 67,7 persen dari tahun 2020 lalu.

Tak hanya itu, laporan tersebut mengaitkan penurunan kesejahteraan itu dengan kondisi pandemi Covid-19 dan kekurangan bahan bakar kronis.***

 

Editor: Ghulam Halim Hanifuddin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler