JURNAL SOREANG - Dalam film fiksi Avengers, pernah diceritakan mengenai planet Nidavellir yang merupakan tempat kediaman para kurcaci.
Namun ternyata, keberadaan kurcaci atau orang kerdil mendiami suatu tempat tak cuma ada dalam film-film fiksi, di dunia nyata pun ada.
Tepatnya di sebuah desa terpencil di Provinsi Sichuan, China, bernama Yangsi yang dijuluki sebagai Desa Kurcaci.
Selama kurang lebih satu abad terakhir, Yangsi memiliki jumlah penduduk yang sangat tidak proporsional dari ukuran badan penghuninya.
Faktor itu terjadi karena dipengaruhi oleh pertumbuhan yang terhambat, dengan sekitar 40 persen populasinya (36 dari 80 penduduknya) berukuran lebih pendek dari 120 sentimeter.
Tinggi badan dari 40 persen orang-orang kerdil itu hanya berkisar sekitar 90 sentimeter dan yang paling pendek memiliki tinggi sekitar 60 sentimeter.
Dikutip dari laman situs listverse.com, laporan tentang fenomena aneh ini berasal dari tahun 1911 saat seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1947 mengklaim bahwa ia telah melihat ratusan kurcaci yang tinggal di lembah terpencil Yangsi.
Meskipun tidak ada yang tahu mengapa ini terjadi, beberapa teori telah dikemukakan, yang sebagiannya dibantah atau diragukan.
Sebagian mengatakan bahwa itu terjadi karena faktor konsentrasi merkuri yang tinggi di dalam tanah sehingga berpengaruh terhadap segala jenis aktivitas manusia di sana, tapi teori itu belum terbukti.
Baca Juga: Waduh! Mantan Putri Mako Jepang Kepergok Bawa Hadiah Natal, Berjalan-jalan di Kota New York
Teori lain mengklaim bahwa itu adalah feng shui yang buruk dari roh-roh jahat di daerah tersebut karena tidak menguburkan leluhur mereka dengan benar.
Namun teori lain, sekaligus cerita legenda, mengatakan bahwa suatu hari di zaman dahulu kala, seorang pria bernama Wang menemukan kura-kura hitam dengan kaki yang aneh.
Ketika semua orang menyarankan agar dia membiarkannya pergi, dia memutuskan untuk memasaknya dan memakannya, sehingga mengutuk desa itu selamanya.
Sebenarnya desa ini terlihat unik dan menarik untuk dijadikan tempat wisata, namun karena adanya fenomena aneh itu Pemerintah China tidak mengizinkan orang asing untuk mengunjungi Desa Yangsi
Untungnya, generasi termuda Yangsi atau anak-anak masa kini di desa itu, tak mengalami hal serupa atau dengan kata lain mengalami pertumbuhan badan yang normal.***