Mengenal Suku Aborigin, Penduduk Pribumi ‘Asli’ Australia, Salah Satu Peradaban Tertua di Dunia

24 Desember 2021, 13:21 WIB
Suku Aborigin, penduduk pribumi 'asli' Australia yang tersisihkan/pixabay /

JURNAL SOREANG – Setidaknya, ada penduduk pribumi asli yang tinggal di Australia, Suku Aborigin dan masyarakat Kepulauan Selat Torres.

Australia telah diyakini menjadi salah satu tempat di bumi bagi penduduk yang masih mempertahankan kebiasaan berburu dan meramu, terutama Suku Aborigin.

Akan tetapi, dalam beberapa penemuan lain membuktikan bahwa Suku Aborigin ini telah menerapkan kebiasaan untuk bertani.

Baca Juga: Belum Dapat Menit Untuk Bermain, Syafril Punya Misi Khusus Bagi Persib

Tak disangka, Suku Aborigin ini diyakini merupakan suku yang berasal dari Asia, terutama Asia Tenggara.

Mereka telah menetap di Australia sejak 45 ribu hingga 50 ribu tahun lalu berdasarkan penemuan situs arkeologi.

Bisa dikatakan, bahwa Suku Aborigin ini memiliki nenek moyang berasal dari daerah-daerah seperti Indonesia, Malaysia, dan negara lainnya.

Baca Juga: 7 Perayaan Hari Natal Unik dan aneh di Berbagai Belahan Dunia, Mulai Dari Keluarga Telanjang Hingga Kotoran

Mereka diyakini bermigrasi ke Australia menggunakan perahu air yang mampu menempuh jarak hingga 200 km.

Pelayaran menggunakan perahu air ini disebutkan menjadi pelayaran paling awal dilakukan di dunia.

Dengan begitu, menjadi kontroversial ketika mengatakan bahwa Suku Aborigin adalah penduduk asli Australia.

Baca Juga: 5 Hal Unik Merayakan Hari Natal di Jepang, Salah Satunya Pohon Natal Belut Listrik

Selain itu, antara Suku Aborigin dan masyarakat Pulau Torres juga memiliki leluhur yang sama.

Keduanya memiliki garis keturunan yang sama, hanya saja berbeda dalam tempat mereka berdiam diri.

Saat ini, ada sekitar tiga persen penduduk Australia yang memiliki warisan dari Suku Aborigin.

Baca Juga: Optimalkan Pengamanan Nataru, Kasatpol PP: Personel Siap Diterjunkan, Pemetaan Kesatuan Sudah Terintegrasi

Mereka hingga saat ini masih berjuang untuk mempertahankan budaya kona mereka dan berjuang untuk mendapatkan ganti rugi dari pemerintah Australia.

Pasalnya, anak-anak mereka saat Inggris menduduki Australia terpaksa harus dipindahkan dari rumah mereka.

Kemudian, mereka dilarang untuk menggunakan bahasa ibu dan nama mereka juga sering diganti.

Hal ini disebut dengan istilah ‘generasi yang dicuri’, karena dipaksa untuk meninggalkan ciri mereka sebagai orang Aborigin.***

Penulis: Ilham Maulana

Sumber: Britannica.com
https://www-britannica-com.translate.goog/topic/Australian-Aboriginal

Editor: Sam

Sumber: Britannica.com

Tags

Terkini

Terpopuler