Deretan Negara yang Merasakan Dahsyatnya Pengaruh Utang hingga Bangkrut

19 Desember 2021, 17:20 WIB
Ilustrasi utang sejumlah negara membuat bangkrut. /Pexels/Burst/

JURNAL SOREANG - Sejumlah negara harus merasakan bagaimana dahsyatnya dari berutang.

Bukan hanya negara, rakyatnya pun akan berdampak karena terlilit utang, mereka jadi bangkrut dan jatuh miskin.

Berikut 5 negara yang jatuh miskin akibat utang seperti dilansirkan Dilansir Galamedia dari kanal YouTube Want to know, Sabtu, 10 April 2021:

1. Yunani

Yunani resmi berstatus negara bangkrut sejak 30 Juni 2015. Sejauh ini, utang Yunani sudah menembus angka 360 miliar dolar AS.

Baca Juga: WASPADA! Bukan Jayabaya, Ramalan Tigor Otadan: Gunung Ini Akan Metelus Awal Tahun 2022?

Kondisi ini tampaknya akan semakin parah dengan lonjakan jumlah tunawisma di Yunani mencapai 40%.

Pemerintah Yunani memperkirakan sekitar 20.000 orang kehilangan tempat tinggal dari total penduduk Athena, yaitu sekitar 660 ribu orang.

Meningkatnya jumlah gelandangan di negeri dewata itu konon merupakan dampak dari krisis ekonomi yang melanda sejak 2010.

Kemudian tingkat pengangguran meningkat dari 10,6% pada tahun 2004 menjadi 26,5% pada tahun 2014.

Baca Juga: Terkuak! Ini Penyebab Pulau Jawa Akan Terbelah Menjadi Dua, Bukan Karena Gunung Meletus, Ramalan Jayabaya

Salah satu penyebab Yunani bangkrut adalah korupsi.

Praktik korupsi ini terjadi di kantor imigrasi, rumah sakit, dan instansi lainnya.

Selain itu, ada faktor lain yang membuat Yunani bangkrut, yakni bocornya 30% uang pajak ke tangan koruptor. Korupsi di Yunani begitu parah sehingga negara tidak mampu menangani masalah ini.

2. Ekuador

Baca Juga: Istri Punya Utang Tapi Sudah Cerai, Apakah Masih Tanggungan Suaminya? Berikut Penjelasannya

Perekonomian pengekspor pisang terbesar di dunia itu bisa dikatakan mudah bangkrut karena mewarisi banyak utang dari korupsi di pemerintahan masa lalu.

Ekonomi Ekuador terus merosot dan berada dalam krisis akibat kebijakan neoliberal yang didorong AS.

Sejak awal 1990-an, Ekuador dipimpin oleh sejumlah presiden neoliberal yang menerapkan penghematan dari pasar bebas ala IMF dan Bank Dunia.

Namun, hasil dari kebijakan ini ternyata sangat buruk. Perekonomian Ekuador menjadi kacau sehingga tingkat inflasi mencapai 60%.

Tidak berhenti sampai di situ, taraf hidup masyarakat juga menurun. Pasalnya, harga sejumlah barang terus merangkak naik.

Baca Juga: Benarkah Ramalan Gunung Meletus di Awal tahun 2022 dari Anak Indigo? Lengkap dengan Bulan dan Jamnya.

Pada pertengahan 1999, kas negara Ekuador terkuras dan negara itu dinyatakan bangkrut.

3. Jamaika

Jamaika adalah negara penghasil bauksit terbesar di dunia. Namun, pada tahun 2010 Jamaika mencoba berutang kepada IMF dan mendapatkan pinjaman sebesar 1,27 miliar dolar AS untuk jangka waktu 3 tahun.

Kemudian pemerintah menghabiskan uang itu pada anggaran yang besar selama bertahun-tahun. Akibat inflasi yang tinggi, negara tersebut tidak mampu lagi membayar utangnya selama 5 tahun.

Padahal, 40% anggaran pemerintah telah disisihkan untuk membayar utang, namun hingga Juli 2012 rasio utang di negara ini mencapai 139%.

Baca Juga: 5 Seni Bela diri Paling Populer di Dunia, Tenyata Ada Nilai Spiritualnya, Apa Saja?

Rasio utang yang tinggi ini menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang membebani anggaran pemerintah setiap tahunnya.

4. Venezuela

Venezuela terkenal sebagai salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia.

Venezuela juga bergantung pada pendapatannya untuk 95% dari penjualan minyaknya.

Di saat harga minyak sedang tinggi, pendapatan Venezuela tentu saja sangat besar dari minyak sehingga sektor lain tidak diperhatikan oleh pemerintah.

Namun, situasi ini harus berbanding terbalik dengan ketika harga minyak dunia turun drastis dan salah urus hasil penjualan minyak.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya! Ternyata ini Yang Menyebabkan Pulau Jawa Terbelah Dua, Bukan Karena Gunung Meletus

Hal ini tentunya membebani anggaran pemerintah yang mengakibatkan defisit APBN yang cukup tinggi dan berdampak pada inflasi Venezuela yang meningkat drastis hingga mencapai 1 juta persen pada tahun 2018.

Tentu saja, inflasi ini membuat mata uang Venezuela, bolivar, melemah dan tidak berarti. Sebagai informasi, saat itu 1 dolar AS setara dengan 67 juta bolivar.

Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya utang senilai 65 miliar dolar AS yang menjerat Venezuela. Kemudian Venezuela dinyatakan gagal membayar utang.

5. Argentina

Mungkin banyak orang awam yang tidak menyangka negara sebesar Argentina akan bangkrut.

Korupsi besar-besaran yang dialami Argentina ternyata menjadi penyebab kebangkrutan negara tersebut.

Baca Juga: Omicron Gampang Menular dan Lebih Kebal Vaksin, Efektifkan Masker Untuk Pencegahan? Ini Penjelasannya

Pada 2001, Argentina dinyatakan pailit karena gagal membayar utang negaranya sebesar 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Hal ini membuat warga Argentina putus asa dan panik sehingga mereka mulai menarik uang mereka dari bank.

Namun, pemerintah langsung membekukan rekening bank selama 1 tahun. Setiap orang hanya dapat menarik uang sebesar 250 dolar AS per minggu.

Selain itu, Argentina juga mengalami lonjakan tingkat pengangguran hingga menembus angka 25%.

Pemerintah Argentina memperkirakan hampir 40.000 orang baru kehilangan tempat tinggal dan bertahan hidup dengan memungut sampah.***

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya sudah tayang di galamedia.pikiran-rakyat.com berjudul "NGERI! Negara Besar Ini Masuk Deretan 5 Negara Bangkrut Akibat Utang"

Editor: Sam

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler