JURNAL SOREANG – Awalnya Jepang merupakan negara yang mengisolasi diri dari negara-negara lain.
Namun sebelum mereka mengisolasikan diri, Jepang mencoba untuk mempelajari cara pembuatan senjata api.
Jepang mulai belajar membuat senjata api dengan mencontoh Portugis pada tahun 1543, kemudian mereka mulai mencoba memproduksinya secara besar-besaran.
Baca Juga: Link Live Streaming Persik VS Persib, BRI Liga 1 Sore Ini
Pada tahun 1600 Jepang memiliki banyak senjata api yang lebih bagus dibandingkan negara-negara lainnya.
Pada tahun 1853 Jepang kedatangan seorang Commander Perry dari Amerika Serikat dan melakukan restorasi Meiji atau revolusi Meiji.
Semenjak hal tersebut Jepang mulai membuka diri, serta menyesuaikan dan menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dari dunia barat.
Baca Juga: Link Live Streaming Laos VS Indonesia, AFF Suzuki Cup 2020 Sore Ini
Jepang menyesuaikan ilmu pengetahuan dan teknologi barat dengan cara memperkuat pendidikan, perdagangan, perindustrian, dan juga militer.
Bahkan Jepang pun mengirimkan beberapa orang untuk melakukan pendidikan di negara barat, atau mereka juga tak segan menyewa beberapa ahli untuk mengajar di negaranya.
Hingga pada awal abad ke-20 sekitar 95% masyarakat Jepang sudah bebas dari buta huruf dibandingkan negara lainnya.
Baca Juga: Sering Merasakan Tanda-tanda Seperti Ini, Bisa Jadi Anda Ditaksir Jin
Jepang juga memperkuat militer yang ada pada saat itu, bahkan para samurai pun dapat menyesuaikan diri dengan ikut bergabung menjadi pasukan militer.
Tak sampai di situ, Jepang juga melakukan produksi industri senapan sebagai senjata api yang digunakan untuk berperang.
Jepang mempelajari tentang persenjataan dari Jerman, bahkan mereka telah bekerja sama dalam bidang teknologi sebelum Perang Dunia II.
Sedangkan Jerman sendiri adalah negara dengan sebutan raja teknologi pada masa itu, karena kuatnya persenjataan Angkatan Darat yang mereka miliki.***