JURNAL SOREANG – 20 tahun berlalu, dunia masih belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dibalik pembantaian yang dilakukan oleh Pangeran Dipendra pada seluruh anggota keluarga kerajaan Nepal.
Pangeran Dipendra, Putra Mahkota Kerajaan Nepal dengan brutal menembaki seluruh anggota kerajaan ditengah pesta makan malam, yang menewaskan Raja Birendra dan Ratu Aishwarya, orang tuanya sendiri.
Setelah penembakan yang dilakukan Pangeran Dipendra itu heboh dan menggemparkan dunia, wartawan dibiarkan berebut informasi tentang motif dibalik pembantaian tersebut.
Baca Juga: Sadis! Cinta Tak Direstui Pangeran Dipendra Bantai Satu Kerajaan Nepal, Raja dan Ratu Tewas
Beberapa media menyimpulkan kejadian itu dilatarbelakangi oleh kekesalan sang Putra Mahkota Nepal, Pangeran Dipendra yang tidak mendapatkan restu Raja dan Ratu untuk menikahi wanita yang dicintainya.
Tetapi, pertanyaan dan keraguan lainpun mulai muncul. Bagaimana Putra Mahkota bisa mengubah keluarganya dengan cara yang begitu kejam?
Apakah ada kekuatan lain dibalik serangan itu? Dan kenapa penyelidikan hanya berlangsung selama seminggu?
Desas-desus itu tidak terbantu oleh desakan Perdana Menteri sejak awal yang mengatakan bahwa itu adalah kecelakaan.
Itu dijuluki “pembunuhan Kennedy Nepal”. Laporan menyatakan 1 Juni 2001 akan menjadi salah satu peristiwa dimana orang akan selamanya membuat gambar adegan diatas kertas, membuat grafik lintasan peluru, berspekulasi tentang pria bersenjata lainnya.
Setelah pembantaian itu, sebuah artikel oleh Baburam Bhattarai, seorang pemimpin bawah tanah Maois, menyatakan pembunuhan itu adalah hasil dari konspirasi politik.
Baca Juga: Menjadi Aktivis HAM, Inilah Fakta Putri Saudi Basmah Binti Saud yang Dipenjara dan Dicap Pembangkang
Kecurigaan lain juga jatuh pada paman dan penerus Pangeran Dipendra yang tidak populer, Gyanendra Bir Bikram Shah Dev, yang tidak berada di istana pada malam pembantaian itu.
Desas-desus liar menyebar Gyanendra telah berkolusi dengan putranya, Paras untuk melakukan pembunuhan dan menjebak Dinendra sehingga mereka dapat mengklaim takta untuk diri mereka sendiri.
Tapi kedua pria itu dengan tegas membantah keterlibatannya.
Baca Juga: Terungkap! Mengapa Tiara Putri Aiko Jepang Sangat Mirip dengan Milik Putri Korea yang Telah Wafat?
Seorang mantan menteri luar negeri Nepal juga mengklaim tanpa bukti, bahwa India dan Amerika Serikat adalah bagian dari rencana bersama untuk menyingkirkan keluarga kerajaan.
Tetapi, bagi yang lain, pembantaian di Istana Kathmandu tersebut hanyalah takdir.***