Sadis! Cinta Tak Direstui Pangeran Dipendra Bantai Satu Kerajaan Nepal, Raja dan Ratu Tewas

8 Desember 2021, 12:42 WIB
Sadis! Ini Motif Putra Mahkota Nepal Membantai Satu Keluarga yang Menewaskan Raja dan Ratunya /@madameei

JURNAL SOREANG – Ini mungkin salah satu peristiwa kerajaan yang paling sadis sekaligus dramatis yang terjadi sepanjang sejarah, tetapi tidak melibatkan kerajaan Inggris, Brunei Darussalam, atau Thailand melainkan kerajaan Nepal.

Kejadian mengenaskan yang menimpa kerajaan Nepal itu terjadi pada malam musim panas pada 1 Juni 2001 di Istana Narayanhiti, Kathmandu.

Putra Mahkota Kerajaan Nepal, Dipendra Bir Bikram Shah yang sedang mabuk menyergap pertemuan pesta makan malam keluarga kerajaan.

Baca Juga: Terungkap! Mengapa Tiara Putri Aiko Jepang Sangat Mirip dengan Milik Putri Korea yang Telah Wafat?

Dipendra sempat berkelahi dengan tamu lain, tetapi ia diantar ke kamarnya oleh saudaranya bernama Nirajan dan sepupunya.

Tak lama ia muncul dari kamar tidurnya dengan mengenakan seragam tentara dan membawa tiga senjata, termasuk senapan serbu M16.

Seorang ajudan istana melihatnya di puncak tangga, tetapi ajudan tidak mencurigai apapun mengingat Pangeran Dipendra suka mengumpulkan senjata

Baca Juga: Menjadi Aktivis HAM, Inilah Fakta Putri Saudi Basmah Binti Saud yang Dipenjara dan Dicap Pembangkang

Tanpa bersalah Putra Mahkota tersebut melepaskan tembakan dan membunuh sembilan orang termasuk ayahnya, Raja Birendra yang menjadi Raja Nepal .

Ketika Pangeran menembaki ayahnya, para pembantu istana mengatakan mereka mencoba menerobos pintu kaca untuk menyelamatkan anggota keluarga kerajaan lain.

Seorang saksi mengatakan kepada New York Times setelah membunuh beberapa orang di ruang biliar, Pangeran Dipendra pergi mencari ibunya di taman.

Baca Juga: Waduh! Tim Bulutangkis Indonesia Mundur Dari Kejuaraan Dunia 2021, Netizen: Ah, sayang banget, Bukan Omicron!

“Jangan lakukan itu, tolong. Bunuh aku jika kamu mau” kata adiknya Nirajan sambil melindungi Ratu.

Dipendra lalu membunuh mereka berdua, paman pangeran melangkah maju sambil berkata “Kamu telah melakukan cukup banyak kerusakan, serahkan pistolnya sekarang.” Pintanya pada Dipendra.

Sebaliknya, Pangeran Dipendra menembak dan melukainya sebelum menodongkan pistol ke dirinya sendiri.

Baca Juga: Cek Fakta! Fatih Ali Shah Qajar, Raja Kedua Iran yang Dikabarkan Miliki 1.000 Istri, Berikut Lengkapnya

Pada malam itu, keluarga kerajaan Nepal hampir seluruhnya musnah. Pembantaian satu kerajaan itu dilaporkan menyusul pertengkaran antara Dipendra dan orang tuanya.

Pertengkaran itu disebabkan karena orang tua Dipendra menolak rencananya untuk menikahi bangsawan lokal Devyani Rana.

Diduga, Dipendra diancam akan dicabut hak warisnya jika tetap bersikeras menikahi gadis itu sehingga ia melakukan perbuatan keji tersebut.

Baca Juga: Kevin Sanjaya-Marcus Gideon Mundur, Ganda Tampan Jepang ini Diuntungkan di Kejuaraan Dunia 2021

Namun nyawa Dipendra masih selamat, ia hanya terbaring koma di rumah sakit dan dinyatakan mati otak.

Pamannya, Gyanendra menjadi Raja Ketiga Nepal dalam tiga hari. Peristiwa itu sangat menggemparkan bangsa, mendorong masyarakat yang berduka untuk turun ke jalan dan kerusuhan selama beberapa hari.

Banyak yang tidak percaya, Putra Mahkota Dipendra yang bertanggung jawab atas pembantaian itu.Yang akhirnya terjadilah pergolakan yang menuntut Nepal mengakhiri monarki.***

Editor: Handri

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler