Mantan Putri Mako Jepang Alami Stress Pasca Trauma PTSD, Simak dan Pelajari Penyebab serta Pengobatannya

5 Desember 2021, 11:44 WIB
Mantan Putri Mako Jepang Alami Stress Pasca Trauma PTSD, Simak dan Pelajari Penyebab serta Pengobatannya /

JURNAL SOREANG – Gangguan stress pasca trauma atau PTSD adalah penyakit mental yang dapat menyerang siapa saja, tidak peduli seberapa kaya atau terkenalnya, seperti yang ditunjukkan pada Mantan Putri Mako, Jepang.

Mantan putri Mako menikahi pacaranya yang orang biasa, bernama Kei Komuro pada 26 Oktober, dan sebelumnya ia telah didiagnosis dengan gangguan stress pasca trauma (PTSD).

Karena putri Mako terkena PTSD inilah pihak istana kekaisaran Jepang berharap untuk menghentikan liputan media yang ramai tentang hubungan Putri Mako dan Kei Komuro.

Baca Juga: Pangeran Akishino Geram, Tak Terima Pemberitaan Buruk Pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro

Terlebih lagi, mantan putri Mako sempat tertekan dengan pemberitaan media yang memojokkan ibu dari Kei Komuro mengalami masalah keuangan dengan mantan tunangannya.

Komuro juga menyebabkan kehebohan ketika ia kembali ke Jepang dari Amerika Serikat menjelang pernikahannya dengan gaya rambut kuncir kuda yang dinilai tidak sopan bagi pria yang akan menikahi seorang putri.

Gangguan stress pasca trauma PTSD sebenarnya di picu oleh peristiwa yang menakutkan baik mengalaminya atau menyaksikannya.

Baca Juga: Terkuak! Ini Alasan Putra Mahkota Jepang Fumihito Meniadakan Upacara Pesta Pernikahan Sang Putri, Mako

Gejala kondisi kesehatan mental ini mungkin termasuk kilas balik, mimpi buruk, dan kecemasan yang parah.

Serta pikiran tak terkendali tentang apa yang terjadi. Menyaksikan peristiwa traumatis yang mempengaruhi orang lain dapat menyebabkannya.

“PTSD adalah ketika seseorang mengalami atau menyaksikan kejadian traumatis, baik itu cedera secara fisik, kekerasan seksual atau jenis ancaman lain yang dirasakan, sehingga orang tersebut terus menderita efek negative lama setelah kejadian itu berlalu.” Jelas David Liu, seorang terapis kesehatan mental di Hong Kong.

Baca Juga: Geram! Akishino Ayah Putri Mako Jepang Kecam Media Karena Berita Fitnah Tentang Pernikahan Anaknya

PTSD kompleks adalah paparan trauma, terkadang berulang kali dan dalam janka waktu lama, biasa 15 tahun pertama kehidupan.

Seperti pengabaian emosional, penghinaan, intimidasi, kekerasan, kemarahan, dan masalah keterikatan yang terganggu selama perkembangan.

Untuk mengidentifikasi seseorang atau bahkan diri sendiri mengalami PTSD atau tidak, bisa dengan memerhatikan perubahan perilaku, suasana hati, dan kepribadian yang terus menerus signifikan setelah peristiwa traumatis.

Baca Juga: Waduh! Mantan Putri Mako dan Kei Komuro Kepergok Nekat Lakukan Ini di Kota New York, Padahal Baru Pindah Lho

Biasanya menjadi lebih mudah marah atau lebih tidak sabar dari biasanya. Dr Elisabeth Wong, spesialis psikiatri Hong Kong mengatakan gejala lain dari PTSD adalah ketika seseorang menjadi lebih menarik diri secara sosial, terus membatalkan kencan, berhenti bekerja, dan tampak tidak tertarik saat bersama orang lain.

Gangguan stress pasca trauma atau PTSD sendiri dapat diobati secara efektif dengan perawatan seperti terapi pemrosesan kognitif (CPT), terapi paparan lama (PE) dan pemrosesan ulan desensitisasi gerakan mata (EMDR), atau antidepresan yang diresepkan dalam kombinasi terapi.

David Liu mengjelaskan kombinasi pengobatan dapat mengurangi depresi dan kecemasan, pikiran yang terjebak, dan memungkinakan orang untuk tidur.

Itu juga bisa membantu menenangkan kesedia dan ketakutan ketika terapi dirasa sulit.

Baca Juga: Baru Sepekan Tinggal Di New York, Tak Disangka Mantan Putri Mako dan Kei Komuro Lakukan Hal Ini

Untuk kasus yang lebih parah, seperti bagi mereka yang memiliki gangguan mood, atau penyalahgunaan alkohol, obat umum termasuk SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) bisa mengurangi kecemasan dan gejala depresi.***

Editor: Sarnapi

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler