JURNAL SOREANG - Karena pernikahan kerajaan sepanjang sejarah dibuat untuk alasan politik, raja sering jatuh cinta dengan seorang wanita simpanan.
Banyak yang menjalani kehidupan yang penuh warna, mengasuh banyak anak haram atau membawa pengaruh yang sangat besar atas kekasih kerajaan mereka.
Seringkali nama mereka menjadi identik dengan skandal dan ketenaran, sebuah fakta yang sering mengabaikan kompleksitas sebenarnya dari kehidupan mereka.
Dikutip Jurnal Soreang dari medium.com, inilah sepuluh hal tentang wanita simpanan kerajaan yang jarang diketahui :
1. Raja terkadang memilih wanita simpanan dari keluarga yang sama
Anne dan Mary Boleyn adalah adik dan kakak kandung, keduanya berbagi tempat tidur sebagai wanita simpanan Raja Henry VIII dari Inggris.
Sementara Anne tentu saja lebih dikenal karena kemudian menjadi ratu kedua setelah Henry tewas.
Padahal sebenarnya kakak perempuannya Mary yang lebih disayang Raja Henry VIII.
Henry segera bosan dengan Mary dan dengan cepat mengalihkan perhatiannya ke adik perempuannya Anne, yang segera mengubah jalannya sejarah.
2. Wanita simpanan kerajaan sering menjadi saingan satu sama lain
Meskipun memiliki seorang wanita simpanan adalah tanda bahwa seorang raja bukanlah pria setia, beberapa raja bahkan punya banyak wanita simpanan.
Hal ini tak terhindarkan dan menyebabkan banyak persaingan diantara para wanita simpanan untuk menjadi favorit raja.
Dia juga tidak khawatir tentang para wanita simpanannya yang saling meracuni makanan satu sama lain hingga tewas dan yang tersisa cuma satu orang.
3. Beberapa wanita simpanan menerima gelar untuk layanan mereka
Selir Raja Charles II datang dari semua lapisan masyarakat, yang sangat tidak biasa bagi raja-raja pada masanya.
Raja umumnya memiliki lingkaran kecil yang berarti bahwa sebagian besar wanita simpanannya berasal dari keluarga bangsawan.
Dua wanita simpanan Charles II menjadi duchess dengan hak mereka sendiri, Barbara Villiers menjadi Duchess of Cleveland dan Louise de Kerouaille menjadi Duchess of Portsmouth.
4. Tekanan wanita simpanan untuk menjadi cantik sering menyebabkan kematian dini
Memikirkan peran seorang wanita simpanan kerajaan dapat memunculkan gambar wanita cantik yang bersantai di istana kerajaan yang mewah sebagai objek kasih sayang raja.
Namun, peran itu datang dengan banyak tekanan untuk selalu cantik, diinginkan, dan tersedia.
Ada juga risiko terus-menerus kehilangan posisi wanita simpanan resmi jika mata raja beralih ke wanita muda lain.
Untuk mengatasinya banyak yang mengambil tindakan drastis untuk tampil mempertahankan penampilan awet muda dan kecantikan meski kematian menjadi taruhannya.
5. Kecantikan tidak selalu menjadi atribut yang paling penting
Meskipun sebagian besar wanita simpanan kerajaan sepanjang sejarah dirayakan karena kecantikannya, beberapa raja lebih menyukai atribut lain.
Berbagai raja tertarik pada kecerdasan atau bakat, sementara beberapa hanya tidak tertarik pada standar kecantikan saat itu.
Raja James II dari Inggris dikenal memiliki wanita simpanan tidak cantik tapi berbakat dalam teater dan bernyanyi.
6. Beberapa wanita simpanan kerajaan dipilih sendiri oleh ratu
Ratu dari raja yang suka berzina umumnya dianggap sabar, namun beberapa ratu tidak terlalu peduli jika suami mereka dihibur oleh wanita lain.
Bahkan, beberapa ratu bertindak lebih jauh dengan memilih wanita simpanan suaminya.
7. Wanita simpanan terkadang bertindak sebagai penasihat politik
Dengan berada dekat dengan raja setiap hari, nyonya kerajaan memegang posisi pengaruh yang unik yang bahkan menyaingi menteri raja yang paling tepercaya.
Bagi sebagian orang, pengaruh ini bahkan dapat dibandingkan dengan pengaruh seorang Perdana Menteri.
Salah satu wanita tersebut adalah Madame de Pompadour, yang sebagai nyonya Raja Louis XV dari Prancis memiliki pengaruh politik yang besar yang memberinya banyak pengagum dan banyak musuh.
8. Beberapa wanita simpanan menghadapi hukuman kejam atas aktivitas mereka
Di masa Kristen konservatif Eropa Abad Pertengahan, perzinahan sering tidak disukai dan simpanan kerajaan sering menjadi objek cemoohan.
Ketika tidak lagi dibawah perlindungan raja, banyak wanita simpanan kerajaan menghadapi hukuman yang kejam seperti dibakar atau dikuliti hidup-hidup.
9. Ada wanita simpanan yang akhirnya menjadi ratu
Tujuan dari nyonya kerajaan muncul karena fakta bahwa pernikahan seorang raja hanya untuk tujuan politik.
Namun, banyak raja yang menentang harapan ini dengan menikahi gundiknya.
Biasanya, ini dilakukan sebagai pernikahan morganatik, yang berarti bahwa wanita tersebut tidak dapat memperoleh gelar Permaisuri.
Hal ini terlihat dengan pernikahan Louis XIV dari Perancis dan Madame de Maintenon.
10. Keturunan Raja terbanyak lahir dari para wanita simpanan
Raja Charles II dari Inggris terkenal karena memiliki banyak simpanan sekaligus.
Dia menjadi ayah dari sekitar 14 anak dengan beberapa wanita (sementara permaisurinya tidak dikaruniai anak). ***