Benarkah Dibunuh Adiknya Sendiri? Begini 5 Teori Kematian Misterius Raja Thailand Rama VIII di Usia Muda

26 November 2021, 10:23 WIB
Potret Ananda Mahidol atau Rama VIII merupakan raja kedelapan Siam yang kemudian berganti nama menjadi Thailand /@aroyal.aday

JURNAL SOREANG - Ananda Mahidol atau Rama VIII (20 September 1925 – 9 Juni 1946) merupakan raja kedelapan Siam (kemudian berganti nama menjadi Thailand) dari Dinasti Chakri.

Ketika diangkat menjadi raja oleh Majelis Nasional pada Maret 1935, ia masih berusia sembilan tahun dan sedang tinggal di Swiss.

Ia kembali ke Thailand pada Desember 1945, tetapi enam bulan kemudian, di bulan Juni 1946, ia ditemukan tewas tertembak di tempat tidurnya.

Walaupun awalnya kejadian ini dianggap sebagai suatu kecelakaan, penyelidik memutuskannya sebagai sebuah pembunuhan dan tiga pengawal kerajaan kemudian dihukum mati.

Baca Juga: Sindikat Curanmor Antar Provinsi Dibekuk, Polisi Amankan Barang Bukti 7 Unit Motor

Misteriusnya hal-hal yang terkait dengan kematian Ananda Mahidol ini menjadikan peristiwa ini suatu kontroversi.

Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, secara resmi Kerajaan Thailand menyatakan jika sang raja tewas akibat kecelakaan.

Peristiwa tersebut menimbulkan 5 teori diantara masyarakat Thailand sendiri atas kematian Rama VII yaitu sebagai berikut :


1. Dibunuh oleh Perdana Menteri.

Perdana menteri Thailand saat itu adalah Billy Phanomrong yang merupakan pemimpin sayap kiri dan mata-mata Inggris.

Baca Juga: Jangan Sombong dengan Ketidaksombongan, Ini Kata Ayah Gu-Ru Syaiful Karim

Sehingga beberapa orang menduga bahwa dia juga tersangka. Tetapi Raja Bhumibol mengira dia tidak bisa membunuh Rama VIII.


2. Dibunuh pelayannya sendiri

Teori terakhir adalah jawaban yang paling mungkin, pasalnya ada 2 pelaku telah diadili lantaran posisinya selalu dekat dengan Rama VIII.

Dua orang pelayan raja dan seorang sekretaris pribadi raja diseret ke meja hijau sebagai tersangka dan kemudian dijatuhi hukuman mati.


3. Dibunuh oleh adiknya

Orang menduga bahwa Raja Rama VIII dibunuh oleh adiknya yakni Bhumibol, tetapi Bhumibol juga sedang belajar di luar negeri dan tidak pernah ingin menjadi raja.

Dan dia memiliki hubungan dekat dengan sang kakak Rama VIII. Setelah Raja Rama VIII terbunuh, Bhumibol adalah orang pertama yang menemukan dan tau kematian kakaknya.

Baca Juga: Anda Ingin Sehat Tanpa Obat, Ini Dia Cara Ampuhnya


4. Dibunuh oleh agen.

pPerwira intelijen Jepang Masanobu Tsuji yang aktif di Thailand dan Marsekal Luang Phibun Songkan yang memiliki hubungan dekat dengan Masanobu Tsuji juga dicurigai.

Orang ini pro-Jepang selama Perang Dunia II dan ingin mencari perlindungan di Amerika Serikat setelah Perang Dunia II.

Oleh karena itu, beberapa orang menduga bahwa Marsekal Luang Phivin Songkhan mungkin telah memerintahkan Masanobu Tsuji untuk membunuh Rama VIII.


5. Bunuh diri

Beberapa orang juga mengira bahwa Raja Rama VIII memiliki pistol M1911 yang diberikan kepadanya oleh seorang perwira Amerika.

Ia mungkin akan bunuh diri dengan senjata ini atau tewas secara tidak sengaja. Tapi penilaian ini agak dibuat-buat.

Baca Juga: 7 Rincian Biaya Hidup dan Kebutuhan Sehari-hari di Brunei Darussalam, Ternyata Jauh Lebih Mahal dari Indonesia

Pistol Amerika ini sangat kuat dan sulit ditembakkan tanpa pelatihan. Apalagi jika menggunakan pistol Amerika untuk bunuh diri.

Titik benturannya juga berbeda, karena kekuatan senjata itu, kepala Rama VIII akan patah. Jadi teori dikesampingkan. ***

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler