JURNAL SOREANG – Mako, mantan Putri kekaisaran Jepang, baru saja merasakan kehidupan pertamanya sebagai rakyat biasa di New York bersama suaminya, Kei Komuro.
Setelah sebelumnya ia melepas gelar putri dari kekaisaran Jepang, kini mantan Putri Mako mulai menjalani kehidupan baru.
Putri Mako, yang juga merupakan putri tertua dari Putra Mahkota Fumihito dan juga keponakan Kaisar Naruhito ini sekarang lebih akrab dengan panggilan Mako Komuro.
Ia tiba di New York pada 13 November lalu dan kini tinggal disebuah apartemen mewah dengan satu kamar di kawasan Hell’s Kitchen.
Beberapa waktu lalu, Mako Komuro nampak sedang berada di Bed, Bath & Beyond Friday untuk berbelanja beberapa kebutuhan rumah tangga mereka.
Baca Juga: Demi Cinta, Putri Mako Jepang Rela Kehilangan 5 Hadiah Ini Karena Menikah dengan Rakyat Jelata
Sebuah foto eksklusif yang dari Dailymail.com menunjukkan Mako sedang berada di toko perabot rumah tangga.
Ia menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam berbelanja handuk mandi, gantungan baju, keranjang organizer, beberapa handuk kertas, dan barang-barang lainnya.
Mako berjalan sendirian sambil mendorong kereta belanjanya, dan tidak nampak petugas keamanan yang melindunginya.
Namun, nampaknya saat ia menuju pulang menuju apartemen, ia sempat tersesat di kota besar dan harus menanyakan arah kepada beberapa orang.
Baca Juga: Akhiri Perselisihan, Akhirnya Suami Mantan Putri Mako Jepang Lunasi Pembayaran, Segini Jumlahnya!
Mako nampak berjalan bolak-balik di jalanan beberapa kali sampai akhirnya ia mengerti.
Mantan Putri Mako terciduk kamera DailyMail, mengenakan mantel hijau tebal panjang, atasan hitam dan celana jeans berwarna biru.
Gaya busananya tersebut jauh lebih casual dan santai daripada pakaian formal yang biasa ia kenakan saat berada di kekaisaran Jepang.
Dia tampaknya tidak terlalu terganggu dan panik saat ia tidak tahu kemana arah jalan pulangnya.
Akhirnya ia berhasil kembali ke apartemennya sekitar pukul 6 sore waktu setempat dan bertemu dengan suaminya, Kei Komuro di depan pintu masuk.
Kei Komuro membantunya dengan membawakan empat tas belanjaan .
Sang putri kini telah meninggalkan istana Jepang serta negara yang telah mengkritik pernikahannya dengan orang biasa, Kei Komuro.
Kini ia harus beradaptasi di negara baru dan jauh dari fasilitas yang biasa telah tersedia di Kekaisaran Jepang.
Hilangnya status kerajaan Putri Mako berasal dari hukum sukesi kekaisaran Jepang, yang hanya mengizinkan pewaris takhta adalah laki-laki.
Mako dan Kei Komuro telah menikah pada 26 Oktober, walaupun banyak penduduk Jepang yang tidak mendukung pernikahan mereka.***