JURNAL SOREANG – Lambang yang digunakan dalam Kekaisaran Jepang, merupakan lambang bunga seruni atau lambang bunga krisantemun.
Lambang Kekaisaran Jepang berbentuk bunga seruni dengan 16 helai mahkota, motif tersebut dipercaya sebagai pembawa keberuntungan.
Bunga seruni yang merupakan lambang Kekaisaran Jepang, adalah bunga langka yang didatangkan dari daratan Cina yang dibawa ke daratan Jepang pada zaman Nara.
Baca Juga: Tempat Wisata di Sumatera Barat, Ada Pantai Air Manis Tempat Batu Malingkundang
Bunga seruni sendiri sudah dibudidayakan sejak 3.000 tahun yang lalu, sejak zaman kuno di Cina.
Disetiap acara apresiasi bunga seruni, para kalangan bangsawan akan meminum sake rendaman bunga seruni.
Konon meminum sake bunga seruni dipercaya dapat membuat peminumnya panjang umur dan dijauhi kedengkian.
Pada zaman Kamakura, Kaisar Go-Toba menggunakan gambar bunga seruni sebagai stempel kekaisaran, penggunaan stempel bunga seruni berlanjut sampai generasi ke empat.
Lalu lambang bunga seruni melekat sebagai lambang istana kekaisaran di Jepang.
Salah satu kuil di Jepang mengikuti pemakaian lambang bunga seruni sebagai lambang di Kuil Shinto, Jepang.
Baca Juga: Masih Ingatkah Dengan Tim-tim yang Pernah Mengejutkan di Piala Dunia? Ini Memorinya
Selain bunga seruni ada tiga macam lagi tanaman yang disebut sebagai tanaman raja, diantaranya yaitu ume, anggrek, dan bambu.
Dari tiga jenis tanaman tersebut memiliki arti yang berbeda-beda seperti:
1. Bunga Seruni, merupakan lambang kelembutan
2. Ume, adalah lambang kebangsawanan
3. Anggrek, adalah lambang kesucian
4. Bambu, merupakan lambang kesetiaan.
Lambang bunga seruni pernah digunakan oleh kalangan rakyat biasa pada Zaman Edo, namun pada Zaman Meiji lambang bunga seruni kembali dihormati rakyat Jepang dan kembali menjadi lambang Kekaisaran Jepang.***