12 Fakta Putri Aiko Anak Kaisar Jepang ini Jarang Diketahui, Suka Nonton Sumo dan Sering Dibully Teman Sekolah

10 November 2021, 16:25 WIB
Putri Aiko. /Kolase rilis foto Imperial Household Agency of Japan DailyMail

JURNAL SOREANG - Putri Aiko dari kekaisaran Jepang adalah buah hati semata wayang Kaisar Naruhito dan Masako.

Kelahiran Putri Aiko di dunia ini sangat dinanti-nantikan oleh kedua orang tuanya sejak menikah pada 9 juni 1993 silam.

Permaisuri Masako yang kala itu masih berstatus sebagai pendamping putra mahkota memang tergolong sulit mendapatkan keturunan.

Baca Juga: Catat! Sejak Dibuka 4 November 2021 Lalu, Ratusan Wisatwan Kunjungi Gunung Bromo Semeru

Ia pernah mengalami keguguran kandungan pada tahun 1999 kala itu ia juga sempat mengalami stres lantaran bakal jabang bayi yang gugur itu sudah dinanti-nanti.

Tekanan pun datang bertubi-tubi dari sebagian pihak keluarga Kekaisaran Jepang yang menginginkan agar Masako memberikan keturunan bagi suaminya yang kala itu sudah dinobatkan sebagai putra mahkota.

Selang 2 tahun kemudian atau tepatnya pada 1 Desember 2001 Masako baru dikaruniai buah hati ia melahirkan bayi perempuan yang sehat dan menggemaskan nah bayi itu adalah Putri Aiko.

Dikutip Jurnal Soreang dari kanal Youtube Yudha Putra Kusuma, berikut 10 fakta terkait Putri Aiko dari Kekaisaran Jepang yang sebentar lagi berusia 20 tahun itu :

Baca Juga: Yuk, Kuatkan Sistem Imun Tubuh dengan Meninggalkan 4 Kebiasaan Ini


1. Arti nama Putri Aiko

Mama Aiko sendiri berasal dari dua huruf kanji yaitu 'Ai' yang berarti Cinta dan 'Kau 'yang artinya adalah anak jika digabung bermakna seseorang yang selalu mencintai orang lain.

Gabungan kata Aiko sendiri berasal dari kitab dilubuk U2 yang isinya mengatakan seorang yang mencintai orang lain akan terus dicintai oleh mereka dan orang yang menghormati orang lain akan terus dihormati oleh mereka.


2. Gelar Putri Aiko

Disamping itu, sebagai seorang putri yang merupakan kerabat dekat Kaisar icon menyandang gelar naisin dia juga dianugerahi gelar Putri toshi atau toshino Mia yang berarti seseorang yang menghormati orang lain sejak terlahir di dunia.

Baca Juga: Berperan Sebagai Penjahat, Film Terbaru Gal Gadot, Red Notice, Tayang Perdana 12 November


3. Tidak bisa mewarisi tahta ayahnya

Kehidupan Putri Aiko memang begitu sempurna tak kurang kasih sayang dari kedua orangtua bergelimang harta serta kebahagiaan sekaligus.

Tapi siapa yang menyangka jika dirinya kini berada dalam posisi yang dilematis lantaran peraturan kekaisaran yang sangat ketat.

Putri Aiko yang merupakan buah hati semata wayang Kaisar naruhito secara teknis harusnya akan mewarisi tahta ayahandanya.

Namun sayangnya hal itu tidak mungkin terjadi di Kekaisaran Jepang karena aturannya tahta Kaisar hanya akan diwariskan kepada anak laki-laki.


4. Jika menikahi rakyat jelata akibatnya fatal

Kemalangan Putri Aiko akan bertambah jika nantinya ia nekat menikahi rakyat jelata maka gelar kebangsawanan yang melekat pada dirinya sejak lahir itu akan dicabut.

Selain itu, jika menikahi rakyat jelata maka ia juga tak punya hak lagi untuk mendapatkan kekayaan keluarga.

Baca Juga: Minta Maaf! Kalah Diduga Pertandingan, Tim Sepakbola Jabar Targetkan Juara 3 Peparnas XVI Papua 2021


5. Tidak ada pria kelahiran bangsawan seusia Putri Aiko di Jepang

Kesedihan Putri Aiko bertambah lagi lantaran kini sudah tidak ada lagi pria kelahiran bangsawan seusianya yang tersisa di lingkaran Kekaisaran Jepang.

Jika gelar kebangsawanannya dilucuti itu artinya dia harus melajang seumur hidupnya dengan aturan-aturan kekaisaran yang ketat.


6. Ada dua ahli waris laki-laki yang menggantikan Putri Aiko sebagai pewaris tahta

Keduanya yaitu sang adik, Putra Mahkota Akishino (55) dan putra laki-laki semata wayangnya yang berusia 14 tahun, Pangeran Hisahito.

Satu-satunya pewaris lain yang memenuhi syarat adalah Pangeran Hitachi, paman kaisar namun saat ini usianya sudah lanjut 85 tahun.

Baca Juga: Mengenal Pol Pot, Tokoh Rezim Khmer Merah, Sosok di Balik Genosida Kamboja, Berikut Faktanya


7. Putri Aiko didukung naik tahta oleh sejumlah politisi di Jepang

Sejumlah politisi, termasuk anggota Partai Demokrat Liberal pimpinan Perdana Menteri Yoshihide Suga yang lebih liberal juga mendukung suksesi dari garis perempuan.

“Dalam partai yang berkuasa, ada kerinduan untuk (Putri Aiko) naik tahta,” ucap seorang pejabat senior pemerintah.

Taro Kano, anggota kabinet yang dianggap sebagai calon perdana menteri masa depan, menyuarakan dukungan untuk langkah yang memungkinkan para putri naik tahta.

“Saya pikir mungkin saja putri kekaisaran, termasuk Putri Aiko diterima sebagai raja berikutnya,” katanya.


8. Pendidikan Putri Aiko

Pada April 2006, Aiko masuk Taman Kanak-kanak Gakushuin, lembaga pendidikan untuk putra-putri bangsawan. Pada tahun 2008, Aiko lulus TK dan melanjutkan sekolah di Sekolah Dasar Gakushūin dan lulus pada 18 Maret 2014.

Pada bulan April 2014, Putri Aiko menghadiri upacara pembukaan sekolah dan resmi masuk SMP Khusus Wanita Gakushūin.

Baca Juga: 5 Tragedi Memilukan Keluarga Kerajaan Di Dunia, Dari Putri Masako Jepang Hingga Ada Pasangan yang Bunuh Diri


9. Minat dan Hobi Putri Aiko

Putri Aiko sangat menggemari sumo. Pada 9 Oktober 2006, Aiko bersama kedua orang tua pergi menonton sumo di Ryōgoku Kokugikan.

Selain itu, Putri Aiko berminat di kelas percakapan bahasa Inggris dan olahraga tarik tambang, berlatih cello karena dia masuk anggota klub orkestra di Gakushuin, juga bermain piano, menulis karakter Kanji, kaligrafi Jepang, lompat tali, dan menulis puisi.


10. Mengalami perundungan di Sekolah

Pada bulan Maret 2010, Putri Aiko mengalami kekerasan karena diganggu oleh teman sekelasnya, dan memilih untuk tidak masuk sekolah karena trauma.

Aiko kembali ke sekolah secara terbatas pada 2 Mei 2010. Setelah kembali ke sekolah, seorang pejabat senior istana mengatakan bahwa dia akan menghadiri sejumlah kelas terbatas ditemani ibunya, atas saran dari dokter di rumah tangga Putra Mahkota.

Baca Juga: Malangnya Putri Aiko dari Jepang, Dibully Sejak Kecil dan Mustahil Jadi Penerus Tahta


11. Jarang diberitakan media

Putri Aiko nyaris sepi dari pemberitaan media, boleh jadi itu karena protokoler kekaisaran Jepang yang memang sejak dulu dikenal kolot dan ketat.

Padahal pada bulan November 2011, Aiko masuk rumah sakit karena terserang pneumonia dan tidak ada publik Jepang yanh tau lantaran tak diberitakan.


12. Baru mengikuti orang tuanya saat usianya 16 tahun

Baru pada usia 16 tahun, Putri Aiko baru bisa menemani orang tuanya di acara publik.

Dia mengunjungi pameran khusus pada peringatan 150 tahun hubungan diplomatik Jepang-Italia pada 5 April 2016 di museum Tokyo.

Pada musim panas 2018, ia melakukan perjalanan solo pertamanya ke luar negeri untuk menghadiri program musim panas di Eton College.

Hal ini nampak tidak adil lantaran sepupunya, Pangeran Hisahito sudah mengunjungi Bhutan mewakili Kekaisaran Jepang di usianya yang baru 12 tahun pada 2019 lalu. ***

Editor: Sam

Sumber: Youtube Yudha Putra Kusuma

Tags

Terkini

Terpopuler