JURNAL SOREANG – Ternyata ini taksi Onlinenya Brunei Darussalam, bukan Grab atau Gojek.
Teknologi taksi online tidak hanya berada di Indonesia, tapi di Brunei Darussalam pun terdapat taksi online.
Taksi online di Brunei Darussalam bukan Grab ataupun Gojek seperti di Indonesia.
Taksi online di Brunei Darussalam bernama Dart. Cara memesannya hampir sama seperti memesan taksi online di Indonesia.
“Di Brunei sudah ada Dart yaitu Grabnya Brunei,” dikutip dari kanal YouTube Wulan’s Life.
Namun, di Brunei Darussalam hanya ada taksi online tidak ada ojek online seperti di Indonesia yang menggunakan sepeda motor.
Hal itu disebabkan karena di Brunei Darussalam tidak ada motor, karenanya sepeda motor menjadi langka di Brunei.
Jarang ditemukannya sepeda motor di Brunei Darussalam menjadi fakta unik jika dibandingkan dengan Indonesia yang banyak sekali sepeda motor.
Di Indonesia, sepeda motor terlihat memenuhi jalan khususnya di kota besar seperti Bandung dan Jakarta.
Bahkan, warga Indonesia seperti menganggap sepeda motor sebagai kendaraan wajib untuk digunakan keperluan sehari-hari.
Namun, penampakan sepeda motor justru sangat jarang dilihat di Brunei Darussalam.
“Sepeda motor sangat jarang ditemukan di Brunei Darussalam,” dikutip dari kanal YouTube BeeCara
Warga Brueni Darussalam lebih memilih mobil sebagai kendaraan transportasi sehari-hari.
Hampir semua warga Brunei memiliki mobil, bahkan dikabarkan perbandingan mobil dengan jumlah penduduknya berkisar 1 banding 2.
Dimana jumlah mobil lebih banyak dibanding jumlah warga Brunei Darussalam.
Baca Juga: 5 Hal Aneh yang hanya Terjadi di Jepang, Apa Saja?
Banyak faktor yang menyebabkan semua warga Brunei Darussalam memiliki mobil pribadi.
Salah satu faktornya yaitu dibebeaskannya pajak oleh pemerintah Brunei Darussalam.
Di Brunei Darussalam semua pajak dibebaskan bagi warganya, mulai dari pajak barang mewah hingga pajak penghasilan dibebaskan.
Sehingga harga mobil di Brunei Darussalam jauh lebih murah karena tidak dikenakannya pajak oleh pemerintah Brunei.
Sangat berbanding terbalik dengan Indonesia, dimana orang kaya lah yang mampu membeli mobil.***