JURNAL SOREANG – India merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar kedua di dunia, hampir ada 1,3 miliar orang yang tinggal di sana.
Dari banyaknya penduduk di India tersebut, ternyata tingkat perceraian paling rendah di seluruh dunia.
Disebutkan bahwa perceraian yang terjadi di India, bahkan tidak lebih dari satu persen pernikahan yang terjadi.
Baca Juga: 10 Tempat Rekomendasi Wisata di India, No 9 Cocok Untuk yang Menyukai Sejarah dan Ilmu Pengetahuan
Sebagaimana dilansir Jurnal Soreang pada laman website theprint.in, setidaknya dari 1.000 pernikahan, hanya ada 13 yang berujung perceraian.
Hal tersebut setara dengan 1,36 juta orang yang bercerai di seluruh India dan hanya 0,24% dari total keseluruhan orang yang menikah.
Atau jumlah tersebut setara dengan 0,11% dari total seluruh populasi penduduk yang berada di India.
Baca Juga: Daftar Kode Redeem FF Terbaru Kamis 21 Oktober 2021, Update 1 Menit Lalu Jangan Sampai Ketinggalan
Bagi Sebagian kalangan, penyebab tingkat perceraian yang terjadi di India rendah, karena pernikahan yang dilakukan berujung Bahagia.
Perlu diketahui, India memiliki tradisi untuk mengatur pernikahan dan mengharuskan seseorang setuju untuk menghabiskan waktunya dengan seseorang yang lain.
Selain itu, stigma sosial yang berkembang di India ternyata memandang perceraian sebagai hal yang buruk.
Juga wanita-wanita India tidak memiliki hak untuk mengajukan perceraian terhadap seorang suami.
Bukan hanya itu, wanita-wanita India juga sebagian besar tidak memiliki kemandirian secara finansial.
Dengan begitu, penyebab tingkat perceraian yang terjadi di India rendah karena disebabkan hal tersebut.
Baca Juga: Ingin bertemu Ratu Jetsun Pema? Patuhi Dulu 10 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Bhutan
Bukan semata-mata dikarenakan sebuah pernikahan yang terjadi di India tersebut benar-benar bahagia.
Di samping itu, dapat dikatakan juga bahwa rendahnya tingkat perceraian yang terjadi di India karena tekanan sosial.
Terutama di daerah pedesaan di India yang masih menjodohkan anak-anaknya untuk menikahi seseorang.
Hal itu membuat keterlibatan pihak keluarga yang cukup intens dan selalu turun tangan ketika ada permasalahan dalam sebuah pernikahan.***