10 Tahun Lebih Kerja di Restoran Brunei, WNI Ini Ceritakan Pengalamannya: Yang Penting Niat

13 Oktober 2021, 15:36 WIB
Ilustrasi kerja di restoran. 10 Tahun Lebih Kerja di Restoran Brunei, WNI Ini Ceritakan Pengalamannya: Yang Penting Niat. /Pixabay/Pexels

JURNAL SOREANG - Dalam artikel ini akan ada kisah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja dan merantau di Brunei Darussalam.

WNI itu bernama Ading, dan telah bekerja di negara Sultan Hassanal Bolkiah sejak 2010 (10 tahun lebih).

Ia bekerja sebagai chef di salah satu restoran di Brunei.

Baca Juga: Kalahkan Chou Tien Chen, Anthony Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Chinese Taipei di Piala Thomas 2021

"Saya kerja di Brunei sebagai tukang masak. Posisi saya sebagai chef," kata Ading, dikutip Jurnal Soreang dari kanal YouTube Kang Adink.

Restoran tempat dirinya bekerja, menyediakan berbagai macam masakan.

"Kerja di restoran, melayani makanan Melayu, Chinese, Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Rumah Gulita, Milik Anak Mukesh Ambani yang Tak Kalah Mewah dengan Antilia

Selama bekerja di Brunei Darussalam, Ading mengaku banyak yang bertanya kepadanya perihal profesinya di restoran.

"Sudah 10 tahun di sini, dan banyak juga yang bertanya," ucap Ading.

Ia lalu menjelaskan mengenai kemampuan atau skill yang dibutuhkan, untuk bisa bekerja di Brunei.

Baca Juga: 8 Negara Lolos ke Perempat Final Piala Uber 2021, Berikut Jadwal Pertandingannya

"Kalian bisa kerja dan datang ke sini. Anda tidak punya skill dan ijazah, bisa kerja di sini," jelasnya.

"Yang penting niat sama kemauan. Kalau anda sudah niat, kemampuan bisa diasah di sini," ungkap Ading.

Niat tersebut, kata Ading menjadi hal utama jika ingin benar-benar bekerja di Brunei Darussalam.

Baca Juga: Dibantai Jepang 0-5, Indonesia Jadi Runner-Up Grup A Piala Uber 2021

"Kalau anda punya kemampuan tapi tidak ada niat, tidak akan dapat. Yang penting niat dulu," katanya.

Naik Jabatan Bertahap

Pada mulanya, Ading tak langsung menjadi chef di restoran tersebut. Ia menjalani proses yang lumayan bertahap.

Baca Juga: Kemenag Akan Beri Pendampingan dan Pencerahan kepada 59 Korban Pembaiatan NII di Garut

"Saya datang ke sini awal-awal cuma tukang cuci piring, tukang sapu, tukang bersih-bersih, potong rumput," kata Ading.

Pekerjaan tersebut, Ading lakukan di Brunei Darussalam dalam waktu satu tahun.

Karena tak ingin cepat berpuas diri, Ading pun memutuskan untuk bekerja lebih giat dan mempelajari kemampuan lainnya.

Baca Juga: Mencengangkan! 1 Kebijakan Kerajaan Brunei Darussalam Sulit Ditiru Negara Lain

Pekerjaan sebagai tukang cuci piring, kata Ading tetap dijalaninya sembari belajar.

"Saya tetap menjalani profesi sebagai tukang cuci piring. Tapi di sela-sela waktu, saya belajar untuk masak, bikin kue, semuanya saya belajar," ujarnya.

"Saya terus rajin, belajar dan seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah sekarang saya sudah chef," pungkas Ading.***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube Kang Adink

Tags

Terkini

Terpopuler