Roket Lebanon Menyerang Israel, Jendral Tertinggi AS Memperingatkan Adanya Konflik Diluar Jalur Gaza

18 Mei 2021, 13:26 WIB
Serangan dalam konflik Israel-Palestina di Gaza /Reuters/

JURNAL SOREANG - Pihak militer Israel melaporkan serangan roket dari negara Lebanon pada Senin malam, 17 Mei 2021 waktu setempat.

Israel Defense Force (IDF) melalui laman media sosialnya mengatakan bahwa pasukan tentara Lebanon menembakan roket-roket ke bagian utara negara Israel.

"6 roket telah ditembakkan dari Lebanon ke utara Israel. Namun roket-roket tersebut jatuh di wilayah Lebanon," tulis Israel Defense Force @IDF di instagram, pada Selasa 18 Mei 2021.

Baca Juga: Tentara Muslim Israel ini Sebut Hamas Organisasi Teroris yang Korbankan Warga Palestina

Atas serangan itu pun, mereka berdalih menyerang kembali ke sejumlah sumber titik serangan, sebagai respon atas tersebut. 

"Sebagai respon balasan, pasukan artileri kami menembak ke arah sumber roket-roket tersebut muncul," tulis IDF. 

Sebelumnya, Jenderal Militer AS Mark Milley telah memperingatkan, terkait destabilisasi atau ketidakstabilan yang berpotensi menyebabkan konflik di luar jalur Gaza.

Dilansir dari Al Jazeera, Milley menegaskan tidak ada seorangpun yang menginginkan konflik berkepanjangan.

Baca Juga: Kehancuran Israel dan Bangsa Yahudi Telah Dijamin Allah SWT, Tinggal Menunggu Waktunya Tiba

"Tidak ada seorangpun yang tertarik untuk melanjutkan pertempuran," kata Milley, tak lama sebelum mendarat di Brussels untuk berbicara dengan sekutu NATO.

Menurut Milley, de-eskalasi atau penurunan intensitas serangan merupakan langkah terbaik yang harus diambil semua pihak.

"Penilaian saya adalah bahwa anda mempertaruhkan destabilisasi yang lebih luas, dan anda mempertaruhkan seluruh rangkaian konsekuensi negatif jika pertempuran terus berlanjut," kata Milley.

"De-eskalasi adalah tindakan cerdas pada titik ini untuk semua pihak yang bersangkutan." sambungnya.Minu

Baca Juga: Penderitaan Warga Gaza Akibat Serangan Israel, dari Mulai Kekurangan Makanan hingga Air Bersih untuk Minum

Sementara itu, terkait kerusakan akibat konflik yang terus berlangsung di Gaza selama seminggu terakhir, menteri kesehatan Gaza telah mengajukan permohonan bantuan para korban.

Akibat pengeboman yang dilakukan tentara Israel, sejumlah infrastruktur utama termasuk listrik dan persediaan air di Gaza mengalami kerusakan berat.

"Pemerintah di distrik mengatakan bahwa mereka telah menerima ratusan panggilan telepon dari orang-orang yang mencari air, karena persediaan utama dari pipa air telah rusak," katanya.***

Editor: Sam

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler