WHO Akui Jurnalis Berperan Penting dalam Sukseskan Vaksinasi Meski Jadi "Petugas Bersih-bersih"

30 Januari 2021, 17:33 WIB
Ilustrasi vaksinasi. Jurnalis berperan penting untuk suksesnya vaksinasi Covid-19. /Pexels.com/

JURNAL SOREANG– Jurnalis merupakan profesi yang juga memiliki peran selain tenaga kesehatan dalam mengabarkan informasi yang terjadi selama pandemi terjadi di seluruh belahan dunia.

World Health Organization (WHO) dan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) merupakan organisasi dunia bentukan Uniter Nations (PBB) yang mengatakan para jurnalis berperan penting dalam keikutsertaan menyukseskan program vaksinasi massal guna mencegah penularan Covid-19.

Dilansir dari ANTARA, pengakuan terhadap peran penting jurnalis disampaikan langsung oleh Direktur Kebijakan dan Strategi Komunikasi dan Informasi UNESCO, Guy Berger, serta Direktur Komunikasi WHO Gabriella Stern saat keduanya memberi sambutan pada acara pelatihan jurnalis yang diadakan secara virtual Jumat malam, 29 Januari 2021 sampai Sabtu dini hari WIB.

Baca Juga: Mendapat Tambahan Modal 5 Milyar, Luthfi: BPR Harus Bisa Atasi Permasalahan Bank Emok

"Kita tahu laporan jurnalistik dibutuhkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan informasi, tetapi juga mendorong adanya kesiapan otoritas terkait saat dihadapkan pada krisis," kata Guy Berger saat menyampaikan sambutan ke para wartawan dari berbagai negara pada acara webinar bertajuk Covering the Covid-19 Vaccine: What Journalists Need to Know.

Sementara itu, terkait vaksin dan program vaksinasi Covid-19 yang saat ini telah berlangsung di beberapa negara, Berger mengatakan, jurnalis punya peranan penting mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terhasut gerakan anti vaksin.

Tidak hanya itu, para wartawan juga diharapkan dapat terus memonitor rangkaian kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait pengadaan dan penyaluran vaksin Covid-19 ke masyarakat.

Baca Juga: Hasil BWF World Tour Finals 2021: Indonesia Hanya Menyisakan Ahsan-Hendra di Semifinal

Berger menjelaskan masyarakat mengandalkan isi laporan para jurnalis yang kritis mendalami berbagai kebijakan, kontrak pembelian, serta belanja negara terkait vaksin dan penanggulangan Covid-19 yang menggunakan uang negara.

Menurut Berger, jurnalis menjadi tumpuan masyarakat dalam menjelaskan fakta dan angka-angka yang diberikan oleh para peneliti, lembaga-lembaga pemerintahan, secara sederhana sehingga pesannya dapat diterima dan dipahami oleh seluruh kalangan.

Dalam kesempatan itu, Berger turut menyoroti banyaknya rumor dan kabar bohong yang beredar selama pandemi Covid-19 serta vaksin.

Baca Juga: Ariel Noah dan Risa Saraswati Jalani Vaksinasi Tahap II: Nggak Kerasa Apa-Apa, Cuma Jadi Lumayan Ngantuk

Terkait hal tersebut, ia mengatakan masyarakat juga mengandalkan para jurnalis untuk melacak dan mengklarifikasi berbagai kabar bohong yang beredar, khususnya di media sosial.

Ia menyebut jurnalis bekerja layaknya "petugas bersih-bersih untuk masyarakat" (society's janitor) karena mereka tidak hanya menelusuri dan membersihkan kabar bohong sampai ke akarnya, tetapi turut mengungkap pihak-pihak tertentu yang meraup keuntungan dari penyebaran informasi menyesatkan tersebut.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler