“World music di Indonesia tidak bersifat abstrak. Justru karakter budaya Indonesia amat banyak masuk dalam kategori world music. Terdapat unsur keunikan budaya lokal dan seharusnya dipopulerkan di tingkat dunia,” ujar Hilmar, di Jakarta, baru-baru ini.
Hilmar mengungkapkan, Kemendikbudristek berperan penting dalam mendorong dan memperkuat musik Nusantara sebagai bagian dari world music sehingga pelaku seninya dapat unjuk gigi di kelas dunia.
Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, menjelaskan bahwa IMEX menjadi ajang pertunjukan musik Etnis Nusantara, meski ada pula ajang lainnya sebagai bentuk pemajuan kebudayaan.
“Penyelenggaraan IMEX akan membuka jalan bagi para pelaku musik etnik Indonesia untuk berkarya sekaligus menunjukkan kreativitas mereka ke pasar dunia," jelas Ahmad Mahendra.
“Pemerintah berkomitmen agar IMEX menjadi gerakan pembaruan, penguatan, maupun pemajuan kebudayaan di bidang seni musik dan juga memberikan ruang kepada para pelaku musik tradisional Nusantara untuk mengembangkan kemampuannya sehingga dikenal luas,” imbuh Mahendra.
IMEX 2023 mengundang sejumlah pemerhati, produser, pemilik label, petinggi kesenian, media, dan asosiasi yang bergerak di industri musik etnik dunia dan tergabung dalam World Music Expo (WOMEX).
Baca Juga: Mantap Banget! 9 Fakta Menarik dari Nepal, yang Damai Tidak Pernah Ada Kerusuhan Etnis
WOMEX merupakan lembaga terbesar di dunia untuk genre produk world music dan menghimpun beragam jenis musik dunia dari berbagai negara Eropa, Amerika, dan Asia. Dalam festival IMEX tahun lalu, perwakilan WOMEX telah menyatakan keinginannya bersinergi dengan IMEX.